STRATEGI, METODE,
TEKNIK PEMBELAJARAN
Makalah
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Mata Kuliah teknologi Pendidikan
yang diampu Oleh :
Dr. Hamdan Hadi Kusuma, M.Sc.
Disusun Oleh:
Mashadi : 1400018029
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
WALISONGO
2015
BABI
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Telah hampir satu jam pelajaran seorang guru menghabiskan
waktunya untuk menyampaikan materi
pelajaran kepada anak dididknya, tentu saja materi yang disampaiakan adalah
materi pelajaran yang ia pelajari pada malam harinya. Sebagian besar siswa
tidak tertarik sama sekali dengan materi pelajaran yang disampaikanya, karena
mereka merasa apa yang disampaiakan sang guru sama persis dengan apa yang ada
didalam buku yang telah mereka pelajari dirumah. Oleh karena itu mereka meresa
gelisah selama mendengarkan penjelasan guru, diantara mereka ada yang asyik
membaca buku, mengobrol dan ada juga yang mengantuk.[1]
Bagi seorang guru, peristiwa itu sering dianggap sebagai
peristiwa yang menjengkelkan , sehingga ia menganggap kalau kelas tersebut
adalah kelas yang bandel, kelas yang tak bisa diurus, dan lain sebagainya.[2]
Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus berusaha inovatif dalam
menyampaikan materi yang akan diajarkan dengan membuat media pembelajaran yang
menyenangkan, menggunakan strategi- strategi dan metode yang baik sehingga
siswa dapat menerima tranfer ilmu
Didalam pembelajaran seringkali disebut transfer ilmu
seorang guru kepada siswa sehingga dibutuhkan strategi, metode dan teknik
pembelajaran yang baik, didalam makalah ini penulis berusaha menjelaskan apa
itu strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan teknik pembelajaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Pada
awalnya istilah strategi digunakan dalam
dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer
untuk memenangkan suatu peperangan, dalam dunia pendidikan, strategi diartikan
sebagai a plan method, or series of
activies designed to achieves a particular educational goal (J.R. David,
1976), jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.[3]
Terdapat
beberapa pendapat tentang strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya :
a. Konza (1989) secara umum menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih,
yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya pembelajaran tertentu.
b. Gerlach dan ely
(1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih
untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
c. Dick dan Carey
(1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen
materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan
oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
d. Gropper
(1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai
jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai (Hamza B. Uno, 2009:1).[4]
e. Dalam kamus Besar
Bahasa Indonesia, strategi diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (2005: 1092).
f. Menurut Jamal
Ma’ruf Asmani strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan
strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran actual
yang efektif dan efesien, untuk pencapaian pembelajaran.[5]
Dari
pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.
2. Jenis- Jenis Strategi Pembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan,
Rowntree (1974) mengelompokan strategi menjadi:
1)
Strategi
penyampaian penemuan atau expotision- discovery learing.
2) Strategi pembelajaran kelompok
Dalam strategi expotision, bahan
pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk
menguasai bahan tersebut, (Roy Killen menyebutnya dengan strategi langsung,
sebab dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa ,
siswa tidak dituntut untuk mengolahnya, kewajiban siswa menguasai secara penuh
dengan demikian dalam strategi ekspositori guru berfungsi sebagai penyampai
informasi, berbeda dengan strategi discovery, dalam strategi ini bahan
pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas,
sehingga tugas guru lebih banyak fasilitator dan pembimbing bagi siswanya.
Didalam strategi individual juga
dilakukan oleh siswa secara mandiri, kecepatan, kelambatan dan keberhasilan
pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang
bersangkutan contoh pembelajaran melalui modul, atau belajar bahasa melalui radio.[7]
Wina Sanjaya mengelompokkan strategi pembelajaran dalam bukunya menjadi 7 macam
diantaranya :
a)
Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi
Pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi
pembelajaran langsung.[8]
b)
Strategi Pembelajaran inkuiri
Strategi
Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan.[9]
c)
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
SPBM
dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Didalam SPBM terdapat
3 ciri utama diantaranya:
1)
SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya
dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, siswa
tidak hanya sekedar mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran
akan tetapi melalui SPBM siswa aktif berfikir ,berkomukasi ,mencari, mengolah
data dan akhirnya menyimpulkan.
2)
Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan
masalah, SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran
3)
Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berfikir secara ilmiah.[10]
d)
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir
(Sppkb)
Sppkb
adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berfikir
siswa , pada strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir
siswa.
e)
Strategi Pembelajaran kooperatif
Strategi
Pembelajaran adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam
kelompok-kelompok tertentuuntuk mencapai tujuan pembelajaran yang telh
dirumuskan, ada empat unsur dalam spk yaitu : (1) adanya peserta dalam kelompok
(2) adanya aturan kelompok (3) adanya upaya belajar setiap anggota kelompok (4)
adanya tujuan yang harus dicapai.
f)
Strategi Pembelajaran CTL
Strategi
Pembelajaran CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkanya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat
menerapakanya dalam kehidupan mereka.
g)
Strategi
Pembelajaran Afektif
Strategi
Pembelajaran afektif erat kaitanya
dengan nilai yang dimiliki seseorang , karena sikap merupakan refleksi dari
nilai yang dimiliki, oleh karenanya pendidikan sikap pada dasarnya adalah
pendidikan nilai
3. Prinsip-Prinsip
Penggunakan Strategi Pembelajaran Dalam Konteks
Standar Pendidikan.
Killen menjelaskan bahwa guru harus mampu memilih strategi
yang dianggap cocok dengan keadaan , oleh sebab itu guru perlu memahami
prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran diantaranya:
a) Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang
utama, segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan, ini sangat penting sebab mengajar adalah proses
yang bertujuan oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat
ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
b) Aktivitas
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi,
belajar adalah berbuat memperoleh pengalaman oleh karena itu strategi
pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
c) Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu
siswa, walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa namun pada hakikatnya yang
imgin kita capai adalah perubahan tingkahlaku
d) Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan
seluruh pribadi siswa, mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif
saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan psikomotor, oleh
karena itu strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian siswa secara terintregasi.[11]
4. Komponen
Strategi Pembelajaran
Dick dan
carey (1978) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu
(1) kegiatan pembelajaran pendahuluan (2) penyampaian pembelajaran (3)
partisipasi pesert didik (4) tes dan (5) kegiatan lanjutan..
B. Metode
Pembelajaran
Ditinjau dari segi etimologis
(bahasa), metode berasal dari bahasa yunani yaitu “methodos”. Kata ini terdiri
dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos”
yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan.
Ditinjau dari segi terminologi
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Wina sanjaya memberikan pengertian bahwa metode adalah
cara yang digunakan untuk
mengimplentasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal.[12]
Dalam
kamus bahasa indonesia didefinisikan metode adalah cara yang digunakan untuk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses untuk menuju
yang lebih baik.[13]
Supriyono mendefinisikan metode pembelajaran adalah pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.[14]
Hamzah (2011:2)
medefinisikan metode pembelajaran sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam
menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.[15]
Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulakan
bahwa metode pembelajaran adalah langkah – langkah dan cara yang digunakan guru
dan disajikan khas oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam
pembelajaran terdapat bermacam-macam metode diantaranya:
1)
Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dikatakan sebagai
metode tradisional, karena sejak dahulu metode ini telah dipergunakan sebagai
alat komukasi lisan antara guru dan siswa dalam interaksi edukatif.
2)
Metode
demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang sesuatu proses,
situasi atau benda tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
3)
Metode
diskusi
Metode
diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan, tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan sesuatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan iswa serta membuat suatu
keputusan (killen, 1998).[16]
4)
Metode
eksperimen
Metode
eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik, baik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan,
dengan metode ini anak didik diharapkan dapat sepenuhnya terlibat dalam
perencanaan eksperimen, melakukan, menemukan, fakta, mengumpulkan data, mengendalikan
variable dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.[17]
5)
Metode
latihan
Metode latihan (driil) disebut juga metode training
adalah suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
6)
Metode
Tanya jawab
Metode
Tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat membantu
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah, karena guru dapat
memperoleh gambaran sejauh murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa
yang telah diceramahkan.
C. Teknik
Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
yang dilakukan pengajar dalam menerapkan metode pembelajaran tertentu. misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan
jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi,
perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif
dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama
2. Macam-macam Teknik Pembelajaran
Terdapat beberapa pembagian jenis
teknik pembelajaran, diantaranya:
Menurut shintiaminandar,
jenis teknik pembelajaran terbagi dua, yaitu:
1) Teknik Pembelajaran Umum (Teknik Umum Mengajar) adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi; 2) Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu) adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan- bahan pelajaran bidang studi tertentu.
1) Teknik Pembelajaran Umum (Teknik Umum Mengajar) adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi; 2) Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu) adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan- bahan pelajaran bidang studi tertentu.
Dengan mengetahui pengertian dan jenis teknik
pembelajaran di atas, diharapkan dapat membantu pengajar dalam
memilih teknik pembelajaran yang tepat ketika hendak
menggunakan suatu metode pembelajaran tertentu terhadap keadaan spesifik yang
dihadapi selama proses pembelajaran.[18]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
ketiga pembahasan diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa: Strategi
pembelajaran adalah serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
suatu pembelajaran yang disusun untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu.
` Dan metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Sedangkan Teknik pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik
Apabila ketiganya terangkai
menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model
pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Supriyono, Jenis-jenis Model Pembelajaran, (Yogyakarta :
Pustaka Belajar, 2009),
Depdiknas, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses
Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif, Jakarta, Pt Bumi Aksara,
Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tip Aplikasi Pakem(Pembelajaran
Aktif,Kreatif, Dan Menyenangkan), Jogjakarta, Diva Press
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berortasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta, Kenca Prenanda Media Group,2006,
www.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-jenis-teknik-pembelajaran.html, diunduh hari selasa jam 12.30 wib
Hoesnaeni. 2009. Beda Strategi, Model, Pendekatan,
Metode, dan Teknik Pembelajaran.
http://hoesnaeni.wordpress.com/2009/01/24/beda-strategi-model-pendekatan-metode-dan-teknik-pembelajaran/.
Diakses 10 September 2009.
http://hpcartridgerefills.com/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran
[1] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berortasi Standar
Proses Pendidikan, Jakarta, Kenca Prenanda Media Group,2006, Hlm. 91
[2]
Ibid,hlm. 92
[4] Hamzah , Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif, Jakarta, Pt Bumi Aksara, Hlm. 1
[5] Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tip Aplikasi Pakem(Pembelajaran
Aktif,Kreatif, Dan nnMenyenangkan),
Jogjakarta, Diva Press ,Hlm. 27
[6]
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berortasi Standar…………hlm. 128
[7]
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berortasi Standar…………hlm. 129
[13]
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
[14]
Agus Supriyono, Jenis-jenis Model Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2009), hlm. 1
[15]
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang
Kreatif Dan Efektif, Jakarta, Pt Bumi Aksara, Hlm. 2
[18] www.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-jenis-teknik-pembelajaran.html,
diunduh hari selasa jam 12.30 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri masukan komentar anda