الحمد لله الذي انعم علينا بالايمان والاسلام وجعلنا بهما
السّعداء فى الدّنيا والدّار السّلام. اشهد ان لا اله الاالله وحده لا شريك له
الملك القوس السّلام. واشهد ان محمّدا عبده ورسوله صاحب الشّفاعة والمقام. اللهمّ
صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد واله واصحابه الّذين الدّاعين الى سبيل ربّهم
دين الاسلام . امّا بعد. فيا عباد الله ااتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ الا
وانتم مسلمون.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Tiada kata yang pantas kita panjatkan melainkan rasa syukur yang amat tinggi kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat serta karunia yang begitu banyak hingga tak dapat dihitung jumlahnya, dan atas rahmat dan karunia dari-Nya pula kita selaku muslim dapat melaksanakan kewajiban agama berupa shalat jum’at saat ini
Shalawat serta salam senantiasa
terhaturkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang berkat perjuangan dan jasa
beliau hingga saat ini kita masih bisa merasakan manisnya Iman, Islam dan
karunia yang tak terkira dari agama Islam yang dibawa oleh beliau.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Kini kita semua berada di penghujung tahun {........}. Beberapa hari lagi kita akan segera memasuki tahun baru {........} Ini menunjukkan bahwa usia kita akan bertambah satu tahun lagi. Akan tetapi bertambahnya usia, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, menunjukkan pula bahwa jatah hidup kita makin berkurang hingga ajal kita datang.
Kaum muslimin rahimakumullah.
Manakala ajal kita sudah datang, berapa pun usia kita, kendatipun masih muda, maka tidak bisa ditawar-tawar lagi, kematian pasti terjadi sesuai dengan ajal /batas waktu yang telah ditentukan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al A'rof 34
Èe@ä3Ï9ur >p¨Bé& ×@y_r& ( #sÎ*sù uä!%y` öNßgè=y_r& w tbrãÅzù'tGó¡o Zptã$y ( wur cqãBÏø)tGó¡o ÇÌÍÈ
Arinya: "Maka apabila ajal mereka telah
datang, mereka tidak dapat mengundurkan dan memajukan sesaat pun."
Oleh karena
itu kita sebagai orang-orang beriman kepada Allah dan hari akhir, di saat-saat
pergantian tahun, baik tahun masehi maupun tahun hijriyah, seyogyanya kita
berintrospeksi. Apakah tahun-tahun yang telah kita lalui itu banyak diisi
dengan amal-amal saleh atau tidak. Jika banyak diisi dengan amal-amal saleh,
maka kita termasuk orang-orang yang beruntung, sebaliknya jika banyak diisi
dengan amal-amal negatif dan maksiat, ataupun dilewatkan begitu saja karena
malas, maka kita termasuk, orang-orang yang merugi dan orang-orang yang menjadi
korban waktu. Dengan demikian kita hendaknya prihatin dan bersedih hati.
Kaum muslimin
sidang jum'at rahimakumullah.
Tahun ini yang
penuh suka dan duka yang membawa keberuntungan dan kerugian bagi kita akan
segera berakhir dan meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Untuk selanjutnya
kita akan menghadapi tahun baru {.......}. Tahun baru berikutnya sama dengan
tahun ini, tegasnya bisa menguntungkan dan bisa merugikan kita lagi, tergantung
sikap dan perilaku kita dalam menghadapinya. Oleh karena itu marilah kita
hadapi dan kita sambut tahun masehi berikutnya dengan peningkatan-peningkatan
amal saleh dan kita sambut dengan banyak bertaubat.
Banyak sekali
ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkan kita untuk bertaubat, diantaranya QS Al-Tahrim:
8
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqç/qè? n<Î) «!$# Zpt/öqs? %·nqÝÁ¯R
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan benar-benar
bertaubat."
Kaum muslimin
jama'ah jum'at rahimakumullah
Sebesar apapun
dosa kita dan sebanyak apapun maksiat yang telah kita lakukan, asalkan kita
bertaubat dengan taubat yang bersungguh-sungguh dan taubat yang penuh
penyesalan, serta banyak mohon ampun kepada Allah SWT, Insya Allah, Allah SWT
akan menerima taubat kita dan mengampuni segala dosa dan kesalahan kita, karena
Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun. Ada satu keterangan bahwa Allah
Maha menerima taubat seseorang selagi belum meninggal dunia, walaupun taubat
dan penyesalannya dilakukan pada saat menjelang kematiannya, sebagaimana telah
diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khottob, ia berkata: Saya menengok bersama
Rasulullah Saw. salah seorang sahabat Anshar, saat itu ia sedang sakratulmaut,
lalu Rasulullah Saw. bersabda kepadanya: Bertaubatlah kepada Allah. Akan tetapi
lisannya sudah tidak bisa mengucapkan apa-apa, namun kedua matanya diarahkannya
ke langit, lalu Rasulullah Saw. tersenyum. Pada saat itu saya {Umar}berkata; Ya
Rasulullah apa yang membuat tuan tersenyum? Rasulullah Saw. bersabda:
Bahwasanya orang sakit ini tidak bisa bertaubat dengan lisannya. Ia hanya bisa
mengarahkan pandangannya ke langit, dimana hatinya penuh dengan penyesalan.
Saat itu Allah SWT berfirman: Hai Malaikat-Ku, sesungguhnya hambaku ini tak
bisa bertaubat dengan lisannya, ia hanya bisa bertaubat dan menyesal dalam
hatinya, maka tidaklah Kusia-siakan taubat dan penyesalannya. Saksikanlah
sesungguhnya Aku telah mengampuninya.
Kaum muslimin
sidang jama'ah jum'at rahimakumullah.
Sekalipun ada
keterangan seperti itu, namun kita tidak diperbolehkan merencanakan bahwa
taubat kita nanti saja apabila kita sudah tua dan mau meninggal dunia, karena
belum pasti usia kita sampai masa tua dan kita tidak tahu pasti kapan kita
meninggal dunia. Mungkin saja kematian kita mendadak dan kita belum sempat
bertaubat. Kalau begitu celakalah kita, na'udzubillah mindzalik. Oleh karena
itu, 'AJJILUU BITTAUBATI QABLALMAUUT, Marilah kita segera bertaubat dari mulai
sekarang, janganlah menunda-nunda waktu, sebab waktu-waktu yang akan datang
belum tentu kita lalui dan kita maki.
Kaum muslimin
jama'ah jum'at rahimakumullah.
Orang
bertaubat itu ada cara-caranya dan ada ciri-cirinya. Ba'dul Hukama' menjelaskan
bahwa ciri-ciri orang bertaubat itu ada empat macam, yaitu:
1. Mengekang
lisan dari ucapan-ucapan yang berlebih-lebihan: ghibah, adu domba dan dusta.
2. Lenyapnya
sifat hasud dalam hati dan merasa tidak punya musuh di masyarakat.
3. Menghindari
diri dari bergaul dengan kawan-kawan penjahat.
4.
Bersiap-siap diri menghadapi maut, penuh penyesalan atas dosanya, memohon ampun
dari dosa-dosa terdahulu dan benar-benar taat beribadah kepada Allah SWT.
Kaum muslimin
yang berbahagia.
Allah SWT
sendiri lebih dahulu menjelaskan tentang ciri-ciri orang bertaubat, sebagaimana
termaktub dalam Al Quran surah Ali-Imran : 135
úïÏ%©!$#ur #sÎ) (#qè=yèsù ºpt±Ås»sù ÷rr& (#þqßJn=sß öNæh|¡àÿRr& (#rãx.s ©!$# (#rãxÿøótGó$$sù öNÎgÎ/qçRäÏ9 `tBur ãÏÿøót UqçR%!$# wÎ) ª!$# öNs9ur (#rÅÇã 4n?tã $tB (#qè=yèsù öNèdur cqßJn=ôèt ÇÊÌÎÈ
Artinya:"Dan
orang-orang yang apabila berbuat keji atau menganiaya diri, maka mereka segera
ingat kepada Allah, lalu mereka segera beristigfar kepada-Nya atas dosa-dosa
mereka. Dan siapa lagi yang mengampuni kalau bukan Allah ? Lalu mereka tidak
melanjutkan perbuatan keji mereka, karena mereka tahu pasti { mengenai
akibatnya }".
Kaum muslimin
rahimakumullah.
Apabila kita
mampu bertaubat dengan cara-cara dan ciri-ciri seperti itu, maka menunjukkan
bahwa kita benar-benar menjadi orang-orang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT yang akan memperoleh balasan berupa ampunan dan surga. Allah SWT berfirman
dalam QS. Ali Imran : 136
y7Í´¯»s9'ré& Nèdät!#ty_ ×otÏÿøó¨B `ÏiB öNÎgÎn/§ ×M»¨Yy_ur ÌøgrB `ÏB $ygÏFøtrB ã»pk÷XF{$# úïÏ$Î#»yz $pkÏù 4 zN÷èÏRur ãô_r& tû,Î#ÏJ»yèø9$# ÇÊÌÏÈ
Artinya :
"Mereka itulah yang layak mendapat balasan berupa ampunan dan surga yang
di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan itulah
sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal."
Kaum muslimin
yang berbahagia.
Akhirnya
marilah kita memohon kepada Allah SWT, semoga kita terus-menerus memperoleh
curahan rahmat dan hidayah dari Allah SWT sehingga kita menjadi orang-orang
yang sadar. Sadar bahwa kita banyak berlumuran dosa, lalu kita pun sadar untuk
bertaubat dan mohon ampun kepada Allah SWT.
بَارَكَاللهُ
لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا
وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ
لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَاَشْهَدُ اَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ .اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ
اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ
اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى
وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ
اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ
عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ
, رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ..
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ
وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْه عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri masukan komentar anda