Pengikut

Rabu, 14 Februari 2018

kemulyaan umat islam disebabkan ketaqwaan dan karakter yang mulia


الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على النبي خاتم الأنبياء والمرسلين، وعلى أله وأصحابه الطيبين إلى يوم الدين. اشهد أن لاإله الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمد عبده ورسوله. أما بعد : اتقواالله مااستطعتم فى السر والعلانية لعلكم ترحمون.

Jamaah Jum’at hamba Allah yang berbahagia

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah, yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan yang apabila kita ingin menghitungnya niscaya kita tidak akan sanggup untuk menghitung kenikmatan tersebut, sebagaimana Allah telah berfirman:
“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya” (Ibrahim 34).
Dan terlebih-lebih karena Allah masih mengkaruniakan kepada kita dua kenikmatan yang besar yaitu nikmat Iman dan nikmat Islam, karena dengan kedua nikmat ini merupakan satu bukti bahwa kita merupakan umat pilihan, yang dipilih oleh Allah, sebagimana firman Allah:
“Dan tidak seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah” (Yunus 100).
Shalawat serta salam selalu terlimpah kepada nabi besar Muhammad beserta keluarga, shahabat dan kepada orang-orang yang mengikuti jejak beliau dengan baik sampai akhir zaman.
Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah.
Umat islam adalah umat termulia di muka bumi. Allah berfirman
(#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qŸ2¨9$# 4 $tBur (#qãBÏds)è? /ä3Å¡àÿRL{ ô`ÏiB 9Žöyz çnrßÅgrB yYÏã «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ׎ÅÁt/ ÇÊÊÉÈ  
110. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
Jadi, umat muslim adalah umat yang terbaik dimuka bumi. Kebaikan umat muslim tidak didasarkan pada ras, bahasa atau sastra tertentu, melainkan diatas karakter yang mulia.
Karakter itu adalah iman kepada allah dan amar ma’ruf nahi mungkar. Iman mewakili dimensi batin manusia dan amar ma’ruf  nahi mungkar yang terbesar terlukis pada amal zhahir manusia.
Yang pertama mewakili dimensi ilmu dan yang kedua mewakili dimensi amal.
Ini sejalan dengan firman allah allah.`
žcÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# y7Í´¯»s9'ré& ö/ãf çŽöy{ Ïp­ƒÎŽy9ø9$# ÇÐÈ  
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk.
Disisi lain, Nabi bersabda :
خير الناس اقـرؤهم واتـقاهم وأمرهم بالمعـروف وأنهارهم عن المنكر وأوصلهم للرحم. (رواه احمد).
Artinya sebaik baik manusia adalah yang paling mengerti al-qur’an dan paling taqwa kepada allah, paling memerintahkan kebaikan, paling melarang kemungkaran dan paling menyambung silaturrahim. (HR.Ahmad).
 Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah.
Dari paparan diatas, kemuliaan umat islam itu ditentukan oleh karakter iman dan amal saleh yang ada pada dirinya. Semakin bagus kualitas iman dan amal sholeh umat ini secara kolektif, maka kebaikan dan kemulyaan umat ini semakin kelihatan (kentara). Sebaliknya, semakin rendah kualitas iman dan amal soleh umat ini secara kolektif, maka kebaikan umat ini pun semakin jauh dirasakan.

Pertama iman.
Iman melahirkan keyakinan, keyakinan yang benar akan melahirkan pikiran lurus. Dalam rukun iman, terdapat pembenaran antara keyakinan dan pikiran manusia. tanpanya manusia hanya akan hidup dalam kedholiman karena tidak mampu memposisikan segala sesuatu dalam porsinya yang semestinya. Karena allah berfirman :
ان الشرك لظلم عظيم
Sesungguhnya syirik itu adalah kedoliman yang benar. (luqman :12)
Syirik lahir dari ketidakmampuan menempakan posisi allah pada porsi yang semestinya. Apabila seseorang mengenal , mengerti dan meyakininya itu, niscaya akan menghindarkan diri dari menyekutukan allah.
Kedua amal soleh.
Keimanan yang melahirkan pikiran manusia yang lurus, akan menuntut adanya amal pembenar atas keimananya, anehnya, amal itu sangat banyak, namun yang disebutkan dalam ayat dan hadis adalah:
       Pertama, amar ma’ruf nahi mungkar. Memerintahkan kemakrufan yaitu perkara-perkara yang benar – benar dikenal oleh syariat allah dan melarang kemungkaran, perkara-perkara yang diingkari oleh allah. Amar Ma’ruf nahi mungkar ini adalah kontrol pengejawentahan umat terhadapunsur- unsur kemuliaanya, itu terletak pada kemampuan umat dalam memahami syariatnya dan realitas dirinya. Semakin ia mengerti syari’at , maka ia akan semakin memahami makruf dan mungkar , dan semakin ia memahami realitas keutamaanya, maka ia akan semakin mampu mengejawentahkan kemakrufan itu dalam dirinya.
       Secara pribadi, amar makruf terbesar adalah menjalankan perintah allah dalam dirinya dan nahi mungkar terbesar adalah menjahui larangan allah dari dirinya sendiri. Denganya, orang lain akan belajar melihat keindahan islam darinya dan meneladaninya sebagai bentuk kekaguman. Dengan sendirinya ia telah melakukan amar makruf nahi mungkar, meski tanpa adanya kata-kata yang keluar dari mulutnya.
       Kedua, silaturrahim, silaturrahim adalah menyambung tali persaudaraan, tali persaudaraan terkuat adalah persaudaraan iman. Prilaku menyambung silaturrahim ini akan mendekatkan semua unsur dan elemen umat. Semakin sering hubungan disambung, maka titik-titik persmaan mestinya semakin dipahami, semakin jarang hubungan disambung maka komunikasipun semakin jauh, karenanya, denga silaturrahim, persaudaraan dan persatuan akan mudah diwujudkan.

 Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah.
Dapat disimpulakan bahwa umat islam adalah umat terbaik dimuka bumi. Ia secara personal telah memiliki faktor-faktor kemuliaan yang tidak dimiliki umat lain. Dalam ajaran agama ini, tersimpan kemuliaan –kemuliaan yang mampu berdiri diatas kemuliaan umat lain.
Hanya saja, agar kemuliaan itu menjelma dan menjadi atributnya dalam ruang dan waktu tertentu, maka ia memiliki tiga syarat, yakni: kebenaran iman, kesiapan amar makruf nahi mungkar dan roh ukhwah.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه هو رؤوف رحيم.

الخطبة الثانية
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ ،أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه، اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ، رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri masukan komentar anda