اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ
اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ
عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ. الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ
الزّمَانِ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ
وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلِ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ
صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ
الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ
تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Segala puji
untuk Allah SWT yang telah memberi kesempatan kepada kita sekali lagi untuk
menikmati ibadah shalat Idul Adha setelah kita berpuasa Arafah hari kemarin.
Kenikmatan ibadah amat dirasakan oleh sekitar 3-4 juta umat Islam dari seluruh
dunia yang tengah menyelesaikan tahap akhir ibadah haji di tanah suci. Kita
doakan semoga jamaah haji kita meraih mabrur, sehat dan bisa kembali ke Tanah
air masing-masing dengan warna keislaman yang menyeluruh dan memiliki semangat
perjuangan menegakkan ajaran Islam setelah berada di tempat bersejarah dari
tumbuh dan berkembangnya Islam.
Shalawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari
akhir nanti.
Takbir, tahlil
dan tahmid kembali menggema di seluruh muka bumi ini sekaligus menyertai
saudara-saudara kita yang datang menunaikan panggilan agung ke tanah suci guna
menunaikan ibadah haji, rukun Islam yang kelima. Bersamaan dengan ibadah mereka
di sana, di sini kitapun melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah
mereka, di sini kita melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah haji yaitu puasa hari Arafah yang bersamaan dengan wuquf di
Arafah, pemotongan hewan qurban setelah shalat idul Adha ini dan menggemakan
takbir, tahlil dan tahmid selama hari tasyrik. Apa yang dilakukan itu maksudnya
sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Kaum Muslimin Yang Berbahagia.
Dalam kehidupan
ini, ada banyak sekali prinsip-prinsip hidup yang harus kita jalani dan kita
pegang teguh. Belajar dari kehidupan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya, pada
kesempatan ini paling tidak, ada empat prinsip hidup yang harus kita wujudkan
dalam kehidupan kita, baik secara pribadi, keluarga maupun masyarakat dan
bangsa.
Pertama, berdoa. Salah satu yang amat penting untuk kita lakukan dalam hidup ini
adalah berdoa kepada Allah SWT. Doa bukan hanya menunjukkan kita merendahkan
diri kepada Allah, tapi memang kita merasa betul-betul memerlukan bantuan dan
pertolongan-Nya, karena Allah adalah segala-galanya, sedangkan kita amat
memerlukan dan tergantung kepada-Nya. Di antara doa Nabi Ibrahim AS adalah agar
negeri yang ditempati diri dan keluarganya dalam keadaan aman . Allah SWT
berfirman menceritakan doa Nabi Ibrahim as:
وَإِذْ قَالَ
إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ
نَعْبُدَ الأصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku,
jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta
anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (QS Ibrahim [14]:35).
Selain itu, Nabi Ibrahim juga berdoa agar selain aman,
negeri ini juga diberikan rizki yang cukup, doa yang dimaksud dikemukakan Allah
SWT:
وَإِذْ قَالَ
إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ
الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
Dan (ingatlah)
ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang
aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang
beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah [2]:126)
Berdoa kepada
Allah SWT adalah untuk kepentingan bersama, termasuk mereka yang tidak beriman
sekalipun, karenanya Allah SWT menegaskan kepada Nabi Ibrahim as:
قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ
النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Allah berfirman: “Dan kepada orang kafirpun, aku beri
kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka. Dan itulah
seburuk buruk tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah [2]:126)
Dalam konteks
kehidupan negara kita yang mengalami krisis, maka sudah seharusnya kita berdoa
untuk kebaikan negeri kita agar menjadi negeri yang aman sentosa dan para
pemimpin kita diberi petunjuk dan mau menerima petunjuk jalan hidup yang benar
agar bisa melaksanakan tugas kepemimpinan dengan benar.
Doa yang amat
penting dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim adalah agar diri dan keturunannya
terhindar dari kemusyrikan, yakni menuhankan dan mengagungkan selain Allah SWT.
Menurut Sayyid Quthb dalam tafsirnya: “Doa ini menampakkan adanya
kenikmatan lain dari nikmat-nikmat Allah. Yakni nikmat dikeluarkannya hati dari
berbagai kegelapan dan kejahiliyahan syirik kepada cahaya beriman, bertauhid
kepada Allah SWT.” Karena itu, iman atau tauhid merupakan nikmat terbesar yang
Allah SWT berikan kepada kita semua sehingga iman merupakan sesuatu yang amat
prinsip dalam Islam, dengan iman yang kokoh kita memiliki kemerdekaan jiwa
dalam arti tidak terbelenggu oleh apapun dan siapapun juga kecuali kepada Allah
SWT.
Iman juga
membuat kita memiliki kekuatan jiwa sehingga ketiga hidup senang kita tidak
lupa diri dan ketika susah kita tidak putus asa, sesulit apapun keadaannya. Dan
dengan iman membuat kita memiliki ketenangan jiwa karena kita yakin bahwa pasti
ada jalan keluar dari problematika hidup.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.
Prinsip hidup Kedua
adalah memiliki semangat berusaha sehingga mau berusaha semaksimal mungkin. Hal
ini karena sesulit apapun keadaan, peluang mendapatkan sesuatu tetap terbuka
lebar. Siti Hajar telah membuktikan kepada kita betapa ia berusaha mencari
rizki meski berada di daerah yang saat itu belum ada kehidupan, inilah yang
dalam ibadah haji dan umrah dilambangkan dengan sai yang artinya usaha. Karena
itu, ketika kita sudah berdoa, jangan sampai kita mengkhianati doa kita
sendiri. Berdoa minta ilmu tapi tidak mau belajar, berdoa minta anak shalih
tapi tidak mencontohkan keshalihan dan tidak mendidik mereka, berdoa minta
sehat tapi mengonsumsi sesuatu yang mendatangkan penyakit, berdoa minta rizki
tapi tidak mau berusaha meraih yang halal, begitulah seterusnya. Ini yang kita maksud
dengan mengkhianati doa sendiri.
Kadang ada orang
salah paham, dia tidak mau berusaha karena katanya “rizki kan di tangan Tuhan.”
Kalimat itu tidak salah, yang banyak orang salah adalah memahaminya;
seolah-olah rizki itu akan kita dapat secara otomatis, mereka berkata:
“sekalipun usaha, kalau bukan rizki kita tetap saja tidak dapat.” Padahal Allah
SWT memang sudah menyediakan rizki buat kita, bahkan tidak ada makhluk di muka
bumi ini, kecuali sudah ada rizkinya. Karena sudah ada dan disediakan, maka kita
tinggal mengambilnya, bukan berpangku tangan. Kambing itu bisa menjadi rizki
kita, tapi kitapun harus berusaha dengan menyembelihnya secara benar,
membersihkannya, memasaknya untuk selanjutnya memakannya, baru jadi rizki kita.
Apa yang sudah di depan mata, kita masih harus berusaha agar menjadi rizki
kita, apalagi rizki yang Allah sediakan di laut, di gunung hingga di pulau lain
dan di belahan bumi yang lain.
Siti Hajar telah
mencontohkan kepada kita bahwa meskipun ia berbaik sangka kepada Allah SWT Yang
Maha Pemberi Rizki, tapi ia tetap berusaha untuk mencari rizki, namun
ketika mencari rizki, perhatian dan tanggung jawab utama kepada pendidikan anak
tetap dilaksanakan hingga Ismail menjadi anak yang shalih dan selalu
menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada Allah SWT dan orang tuanya.
Bangunan berupa pilar setengah lingkaran di dekat Ka’bah merupakan monumen
bersejarah yang disebut dengan hijr Ismail (pangkuan Ismail), di situlah
dulu Ismail diasuh oleh ibunya.
Karena itu, berjalan dalam rangka berusaha mencari
rizki secara halal untuk bisa menafkahi diri dan keluarga termasuk berada di
jalan Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ
يُحِبُّ الْعَبْدَ الْمُحْتَرِفَ، وَمَنْ كَدَّ عَلَى عِيَالِهِ كَانَ
كَاالْمُجَاهِدِ فِى سَبِيْلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ.
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan
terampil. Barang siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya,
maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah azza wa jalla (HR.
Ahmad).
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Id Yang Dirahmati Allah.
Prinsip hidup Ketiga
yang harus kita wujudkan sebagaimana telah dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS dan
keluarganya adalah memiliki hati yang bersih dan tajam. Seperti halnya badan
dan benda-benda, hati bisa mengalami kekotoran, namun kotornya hati bukanlah
dengan debu, hati menjadi kotor bila padanya ada sifat-sifat yang menunjukkan
kesukaannya kepada hal-hal yang bernilai dosa, padahal dosa seharusnya dibenci.
Oleh karena itu, bila dosa kita sukai apalagi sampai kita lakukan, maka jalan
terbaik adalah bertaubat sehingga ia menjadi bersih kembali, Rasulullah SAW
bersabda:
التاَّ ئِبُ مِنَ الذَنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang
tidak menyandang dosa (HR. Thabrani).
Hati yang bersih akan membuat seseorang menjadi sangat
sensitif terhadap dosa, karena dosa adalah kekotoran yang sangat merusak jiwa.
Karena itu, Nabi Ibrahim AS sampai berdoa agar jangan sampai hatinya kotor,
karena hal itu hanya akan membuatnya menjadi terhina, apalagi pada hari kiamat:
وَلا تُخْزِنِي
يَوْمَ يُبْعَثُونَ. يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ. إِلا مَنْ أَتَى
اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Dan janganlah
engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan
anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan
hati yang bersih (QS Asy Syu’araa [26]:87-89).
Setelah hati
bersih, maka hatipun menjadi tajam sehingga orang yang hatinya tajam amat mudah
membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang diperintah dan mana
yang dilarang. Karena itu, Nabi Ibrahim AS dan anaknya Nabi Ismail cepat paham
dan nyambung terhadap perintah Allah SWT untuk menyembelih Ismail meskipun
hanya dengan isyarat mimpi. Dalam kehidupan sekarang, banyak orang yang hatinya
tumpul karena sudah berkarat dengan dosa, sehingga jangankan bahasa isyarat,
bahasa yang terang, jelas dan tegas saja bahwa hal itu diperintah atau dilarang
tetap saja tidak paham atau tidak mau dipahami.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Id Yang Berbahagia.
Keempat yang merupakan prinsip hidup yang kita ambil dari Nabi Ibrahim AS dan
keluarganya adalah Tidak Menyombongkan diri atas kebaikan yang dilakukannya.
Dalam kehidupan manusia, banyak orang baik merasa paling baik, bahkan merasa
sebagai satu-satunya orang atau kelompok yang baik. Begitu pula ada orang yang
berusaha menjadi orang yang benar tapi merasa sebagai orang yang paling benar
atau satu-satunya yang benar. Ini merupakan kesombongan atas kebaikan dan
kebenaran yang dipegangnya. Sikap seperti ini merupakan sesuatu yang tidak baik
sekaligus menunjukkan bahwa dia orang yang tidak memahami sejarah. Karena itu,
Nabi Ismail AS menegaskan kepada ayahnya Nabi Ibrahim AS ketika diceritakan
mimpi ayahnya dengan mengatakan:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي
الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ
مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Maka tatkala
anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar”. (QS Ash Shaffat [37]:102).
Apa yang
dikemukakan Nabi Ismail AS menunjukkan ia seorang remaja dengan kepribadian
yang matang. Ia langsung menangkap perintah Allah SWT dari cerita mimpi
ayahnya, bahkan ia siap melaksanakannya dengan segala konsekuensinya. Yang amat
mengagumkan adalah ia mengatakan insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk
orang yang sabar. Itu artinya ia memang siap menunjukkan kesabaran, tapi ia
tidak mengklaim sebagai anak yang paling sabar apalagi mengklaim sebagai satu-satunya
orang yang sabar, karena ia tahu bahwa dahulu banyak orang yang sabar, bahkan
mereka jauh lebih sabar dari dirinya. Ini berarti, Ismail bukan hanya punya
pemahaman sejarah bahwa dulu banyak orang yang sabar, tapi juga begitu tawadhu
atau rendah hati dengan mengatakan termasuk orang yang sabar.
Karena itu,
ibadah haji yang sedang dilaksanakan oleh kaum muslimin dari seluruh dunia mengisyaratkan
bahwa kita tidak pantas berlaku sombong, termasuk sombong atas kebaikan yang
kita lakukan, ini diisyaratkan dengan pakaian ihram yang dikenakan, kain yang
sama ketika dikenakan saat membungkus tubuh kita menjelang dikuburkan.
Demikian khutbah Idul Adha
kita pada hari ini, semoga menjadi poin-poin penting dalam upaya memperbaiki
kualitas hidup kita masing-masing, baik sebagai pribadi, anggota keluarga
maupun masyarakat dan bangsa.
اَللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri masukan komentar anda