HIDUP ADALAH
PRESTASI (2)
Assalamu'alaikum wrwb.
Sahabat dan Saudaraku yang dicintai Allah. Mari kita
awali pagi hari ini dengan mensyukuri nikmat Allah, setelah kita menikmati
tidur dengan nyaman, bangun dengan fresh, dan merasakan betapa nikmatnya shalat
tahajjud, semoga hari ini kita semua dalam keadaan baik, siang nanti kita
dapatkan keberuntungan, dan di sore nanti kita bahagia dengan keberkahan.
Shalawat dan salam kita senandungkan ke haribaan Bagi da Rasulullah saw, sahabat, dan pengikutnya. Semoga kita akan terima
syafaat beliau. Amin. Allah 'Azza wa Jalla menciptakan hidup dan mati, tidak
hanya bagian dari model pasangan saja, seperti siang dan malam, senang dan
susah, derita dan bahagia. Allah bermaksud menguji manusia mana di antara
hamba-Nya yang terbaik amalnya (QS. al-Mulk, 67:2). Karena itu, Allah
mengingatkan dengan sumpah, "Dan demi waktu ('Ashar), sesungguhnya manusia
sungguh berada dalam kerugian, kecuali orang-rang beriman dan beramal kebaikan,
saling mengingatkan tentang kebenaran dan kesabaran" (QS. Al-'Ashr,
103:1-3). Dalam redaksi ayat tersebut, digunakan huruf "ان" artinya "sesungguhnya" dan "lam
taukid" yang artinya juga "sungguh". Ini menunjukkan dengan
penekanan, bahwa apabila manusia hidup tidak memiliki amal shalih atau amal
baik, maka tidak ubahnya onggokan daging, tulang, dan kulit, yang berjalan kesana
kemari dengan sia-sia bahkan merugi. Rasulullah saw menegaskan, mulailah dari
dirimu (ابدأ بنفسك) dan sekarang juga.
Saudaraku, beramal baik tidak harus dengan uang, tetapi sesuai
kemampuan kita. Senyum atau tabassum saja merupakan sadaqah, tapi harus jelas
yang disadaqahi, dan bertujuan baik. Sama halnya, membuang paku atau batu
kerikil yang dapat membayakan orang yang melewati jalan, adalah sadaqah. Tentu
sangat dianjurkan, jika sadaqah dalam bentuk uang, terlebih jika sadaqah yang
berpahala secara abadi. Seperti menyisihkan sebagian rizqi untuk membangun atau
merehabilitasi masjid atau jalan. Selama masjid atau jalan digunakan orang
lain, maka selama itu pula, pahala akan mengalir, meskipun orang yang sadaqah
sudah terbujur di liang lahat dan alam barzakh.
Marilah kita berbuat yang terbaik yang bisa kita lakukan, Allah akan melihatnya. Demikian juga Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman akan melihat amal kita (QS. At-Taubah, 9:105). Yakinlah, pahala dari kebaikan kita tidak harus menunggu di akhirat nanti. Allah menjanjikan pada siapapun yang beramal baik, laki-laki atau perempuan, dan dia beriman, maka sungguh Kami akan beri kehidupannya kehidupan yang baik (حياة طيبة) dan masih dijanjikan balasan pahala yang lebih baik dari apa yang kita kerjakan (QS. Al-Nahl, 16:97). Kita mulai dari yang terkecil, dari diri kita, dan sekarang juga. Insya'a Allah, hidup kita akan terasa lebih indah dan bahagia. Allah a'lam bi al-shawab.
Semarang, 11/1/2017.
Marilah kita berbuat yang terbaik yang bisa kita lakukan, Allah akan melihatnya. Demikian juga Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman akan melihat amal kita (QS. At-Taubah, 9:105). Yakinlah, pahala dari kebaikan kita tidak harus menunggu di akhirat nanti. Allah menjanjikan pada siapapun yang beramal baik, laki-laki atau perempuan, dan dia beriman, maka sungguh Kami akan beri kehidupannya kehidupan yang baik (حياة طيبة) dan masih dijanjikan balasan pahala yang lebih baik dari apa yang kita kerjakan (QS. Al-Nahl, 16:97). Kita mulai dari yang terkecil, dari diri kita, dan sekarang juga. Insya'a Allah, hidup kita akan terasa lebih indah dan bahagia. Allah a'lam bi al-shawab.
Semarang, 11/1/2017.
Wassalamu'alaikum wrwb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri masukan komentar anda