Pengikut

Senin, 13 April 2015

Ringkasan Buku : MENYIBAK RAHASIA DO’A NABI Dalam Shahih Al-Bukhari
( Pengarang Dr. H.M. Erfan Soebahar, MA.)

Dibuat Guna Memenuhi Tugas Akhir
Mata Kuliah: Studi Hadis
Dosen Pengampu:Prof. Dr. H. Erfan Soebahar, M.A






Oleh:
Laila Dwi Setyawati
NIM:1400018026







PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2015















Bab I
PENDAHULUAN

·         Hadis merupakan sumber ajaran Islam disamping Al-Qur’an.
·         Hadis yang terhimpun dalam karya-karya ulama kontemporer merupakan hal penting dalam agama, karena subtansinya sarat dengan data atau informasi keagamaan yang senantiasa diperlukan oleh umat manusia dalam kehidupan.
·         Salah satu Kitab Hadis  yang berisi himpunan hadis Nabi saw dan mengandung subtansi ajaran agama adalah Shahih al-Bukhari atau al-Jami’ al-Shahih karangan Imam al-Bukhari.
·         Penulis buku ini berusaha menelusuri dan mengkaji kitab shahih al-Bukhari dari aspek do’anya, beliau berusaha menemukan informasi do’a-do’a tertentu dilihat dari sudut pandang isi dan konteknya.
·         Adapun hal-hal yang akan dibahas pada buku ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian doa termasuk doa Nabi saw serta posisinya dalam Islam
2.      Mengetahui penempatan doa doa Nabi saw dalam sistematisasi kitab Shahih al-Bukhari
3.      Mengetahui wujud isi dan konteks doa doa Nabi saw dalam kitab Shahih al-Bukhari
·         Istilah-istilah penting untuk mempermudah dalam mencerna dan memahami isi buku ini adalah:
1.      Doa doa Nabi saw adalah doa-doa dalam arti sempit, sebagai suatu teks berbahasa Arab yang memuat bacaan atau pujian serta permohonan Nabi saw kepada Allah, yang terkait urusan duniawi atau ukhrawi. Dari doa-doa tersebut, melalui prespektif isi dan konteksnya, hanya akan dipilh yang terkait dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan an manusia dengan alam sekitarnya. Dengan ungkapan lain, doa-doa tersebut bersubjek manusia sebagai makhluk yang berhadapan dengan Tuhan, yang akan menerima atau menolak do’a.
2.      Isi, yang dimaksud isi dalam buku adalah pertama muatan teks atau materi do’a. Kedua kandungan inti dari teks doa-doa yang terkait dengan aspek-aspek ajaran Islam aecara keseluruhan, sehingga dapat diketahui kaitan doa sengan ajaran agama, serta kaitan doa dengan persoalan duniawi dan ukhrawi.
3.      Konteks adalah penjelasan atau situasi yang berhubungan dengan maksud menambah kejelasan makna teks yang diperoleh dri kasus teks doa.

BAB II
TINJAUAN DO’A DALAM ISLAM
A.     Pengertian dan Penggunaan Istilah Do’a
·         Doa berasal dari bahasa Arab, yang terdiri dari dua akar kata. Pertama, berasal dari da’a - yad’u - da’watun, yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, dan menjamu. Kedua, berasal dari da’a – yad’u – du’aan/ da’wa, yang mempunyai arti memanggil, mendoa, dan memohon.
·         Secara epistimologi doa memiliki arti yang mengarah kepada dua tujuan. Pertama, doa dipakai sebagai istilah yang terkait dengan komunikasi hirizontal dan vertikal yang menghendaki pihak lain melakukan sesuatu, seperti seruan, panggilan, ajakan, dan jamuan. Kedua, do’a dipakai sebagai istilah yang terkait dengan komunikasi vertikal antara manusia dengan Tuhan yang maha kuasa.
·         Dalam Al-Qur’an, istilah doa itu digunakan untuk beberapa macam pemakaian, yaitu:
1.                  Do’a berarti ibadah  ( sembahan ). QS. Yunus : 106
2.                  Da’a dalam arti Istighasah ( minta pertolongan ). QS. Al-Baqarah: 23
3.      Do’a dipakai dalam arti assu’al (Permintaan atau permohonan ). QS. Al-Mukmin:40.
4.      Do’a dalam arti an-Nida’ ( panggilan atau seruan ) QS. Al-Isra’: 52
5.      Do’a dalam arti al-Tsana’ (Sanjungan atau pujian ).QS. al-Isra: 110
6.      Do’a dalam arti al-Qawl ( perkataan atau ucapan ). QS. Yunus: 10

B.      Posisi do’a dalam ajaran Islam.
·         Dasar do’a, QS. Al-A’raf : 55-56
Artinya : Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diridan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. ...Dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima ) dan harapan ( akan dikabulkan . sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
·         Fungsi do’a
1.      Funfsi penyembuh, doa-doa yang memiliki fungsi penyembuhan, yaitu :
a.       Doa untuk menghadapi perasaan risau
b.      Doa untuk mengatasi belitan hutang dan murah rejeki
c.       Doa untuk mengatasi penyakit insomnia ( tidak dapat tidur )
d.      Doa mengatasi perasaan bimbang dan ragu
e.       Doa ketika sakit
f.       Doa melihat orang sakit
g.       Doa untuk kepentinga hidup sederhana
h.      Doa agar diberi akhlak yang baik
i.        Doa untuk mengatasi rasa berdosa.
2.      Fungsi Pencegahan, doa-doa yang diklasifikasikan dalam fungsi ini adalah :
a.       Doa prefentif yang bersifat umum
b.      Beberapa doa setelah shalat
c.       Doa ketika keuar rumah
d.      Doa naik atau mengemudian kendaraan
e.       Doa mohon perlindungan dari sengatan berbis
f.       Doa mohon dijauhkan dari neraka
3.      Fungsi membangun, doa-doa yan gmemiliki fungsi membangun adalah:
a.       Doa yang dibaca menjelang tidur
b.      Doa untuk mencapai suatu kebutuhan
c.       Doa Matsurat, seperti : doa mohon perlidungan dan bimbingan Allah, doa mohon perbaikan dan peningkatan dalam seluruh kehidupan di dunia dan akherat, doa mohon petunujuk dan perlindungan Allah, doa mohon ampunan dan rahat Allah, serta doa yang isinya mencakup semua doa yang diajarkan oleh Nabi saw.

BAB III
Deskripsi do’a Nabi Saw Dalam Shahih al-Bukhari
·         Dalam shahih al-Bukhari, teks atau matan hadis dalam doa-doa Nabi Saw, termuat dalam bab khusus “ Bab ( Kitab ) ad-Da’wat”. Doa-doa tersebut disusun melalui sistematika sub-subbab, atau menjadi bagian dari sistem kitab Shahih al-Bukhari.
A.     Prosese Penyusunan Shahih al-Bukhari
1.      Riwayat al-Bukhari
-          Nama lengkapnya adalah Abu Abdilah Muhammad Ibn Ismail al-Mughirah ibn Bardizbah al-Jufri al-Bu-khari
-          Beliau dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan, ( bekas Uni Sovyet), pada hari Jum’at siang, 13 Syawal 194 H / 810 M.
-          Bukhari banyak memperoleh bimbigan dari Ayahnya Ismail, dia adalah ahli hadis sekaligus ulama besar pada masa itu.
-          Pada waktu Bukhari berumur enam tahun, ayahnya wafat, bukhari dibesarkan oleh ibunya sendiri.
-          Pada waktu kecil tak henti hentinya Bukhari sakit mata, sampai sampai nyaris buta. Ibunya selalu berdo’a untuk kesembuhannya.Sampai pada suatu ibunya bermimpi bertemu nabi Ibrahim seraya berkata,”Allah telah menyembuhkan kedua belah mata anakmu berkat banyaknya kamu berdo’a”. Setelah iu Bukhari benar-benar sembuh matanya.
-          Guru-guru al Bukhari dalam meriwayatkan Hadis berjumlah 1000 orang, semuanya adaah ahli Hadis. Dantaranya adalah : ‘Ali ibn al-Madini, Ahmad ibn Hambal, Yahya ibn Muin, Muhammad ibn Yusuf, Maki ibn Ibrahim al Balakhi, Muhammd ibn Yusuf al-Baikindi, serta Ibn Rawaih.
-          Karya-karya  al Bukhari kurang lebih ada 20 kItab, sebagai berikut: Al-Jami’ al-Shahih, Al-Adab al-Mufrad, Raful Yadaini fi al-shahih, Al-Qiraah Khalf al-Imam, Birr al-Walidain, Al-Tarikh al-Kabir, Al-Tarikh al-Ausath, Al-Tarikh al-Shagir, Khalaqa Af al al-‘Abad, Kitab al-Du’afa, Al-Jami’al-Kabir, Al-Musnad al-Kabir, At-Tafsir al-Kabir, Kitab al-Asyribah, Kitab al-Hibbah, Asami’us-Shahabah, Kitab al-Wuhdan, Kitab al-Mabsuth, Kitab al’Ilal, Kitab al-Kuni.

2.      Sistematisasi Shahih al- Bukhari
-          Muatan Shahih al-Bukhari terdiri  dari 97 kitab dan 3.450 bab. Urain Kitab dimulai dai kitab Bad’ul wahyi ( kaifa kana bad’il wahyi), kemudian berturut tururt kitab Imam, Kitab al-Ilm, kitab al-Wudhu, kitab al-Ghusl. Kitab al-Haid, kitab al-Tayamum, kitab al-Shalah, kitab Mawaqit al-Shalah, kitab al-Jum’ah, kitab al-Kusuf, kitab wujub al-Haj wa Fadluh, kitabal-Sawa, kitab al-Tarawih, kitab al-Bauyu’ dan seterusnya sampai masalah-masalah yang berkaitan dengan mu’amalah.
-          Kemudian secara urut mengemukakan kitab al-Syahadah, kitab Syura, kitab al-Washaya. Kemudian diikuti oleh pebahasan yang tidak bersangkutan dengan masalah fiqh seperti : kitab Bad’al al-Khalq, kitab al-maghazi, kitab al-Tafsir al-Qur’an, kitab Fadl al-Qur’an. Setelah itu uraian kembali ke masalah fiqh, yaitu kitab al-Nikah, kitab at-Thalaq, kitab al-Nafaqat, kitab al-Ath’imah, kitab al-Dzaba-ih wa al-Sayd wa al-Tasmiyah ‘ala al-Sayd, kitab al-Adlahy, kitab al-Asyribah, kitab al-Mardla, kitab, at_Thib, kitab al-Libas, kitab al- adab, kitab al-Ist’dzan, Kitab al-Qadr, kitab al-Imam wa al-nudzur, kiab al-Kaffarat, kitab al-Faraid, kitab al-Hudud, kitab al-Maharibain, kitab ad-Diyat, kitab Istitabah al-murtaddin wa al-Mu’anidin, kitab al-Ta’bir, kitab al-Fitan, kitab al-Ahkam, kitab ad-Da’wat, kitab al-Riqaq, kitab al-Tamami, kitab al-I’tisan bi al-Kitab wa al-Sunnah, kitab al-Tauhid wa al-Radd ‘ala al-Jahmiyyah wa Ghairihim.
-          Sistematika urutan sub bahasan kitab ( bab ) dalam Shahih al-Bukhari tampaknya tidak selalu seragam.
-          Penempatan muatan ditiap-tiap bab tidak selalu sama jumlahnya.
-          Penempatan hadis-hadis meurut sistematika al-Bukhari, yakni beberapa hadis, ada yang disebut secara berulang-ulang.
B.     Doa dalam sistematisasi Shahih al-Bukhari
-          Al-Bukhari memaparkan doa-doa dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk teks doa dan dalam bentu komentar doa, seperti diuraikan berikut:
1.      Teks Doa. Teks doa dalam shahih al-Bukhari kitab al-Da’wat memuat subbab berikut:
a.       Bab Afdlal al-Istighfar. Subba ini berisi satu kutipan ayat dan sebuah hadis doa.
b.      Bab Idza Bata Thahiran. Subbab ini berisi satu hadis doa menjelang tidur.
c.       Bab Ma Yaqulu Idza Nama. Subbab ini berisi dua buah hadis doa hendak tidur.
d.      Bab Wad’ al-Yad al-Yumna tahta al-Khadzdz al-Ayman. Subbab ini berisi sebuah hadis doa ketika meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan ( menjelang tidur )
e.       Bab al-Naumi ‘ala Syiqqat al-Ayman. Subbab ini berisi sebuah hadis doa menjelang tidur pada sisi kanan
f.       Bab al-Du’a’ Idza in Tabaha bi al-Layl. Subbab ini berisi dua buah hadis doa ketika bangun pada malam hari.
g.       Bab al-Takbir wa al-Tasbih ‘inda al-Manam subbab ini berisi sebuah hadis bacaan takbir dan tasbih ketika akan tidur.
h.      Bab al-Ta’awwudz wa al-Qira’ah Inda al-Manam. Subbab ini berisi bacaan ( surah al-Ikhlas, AlFalaq, An-Nas ), ketika hendak tidur semuanya berasal dari al-Qur’an
i.        Bab ( tanpa diberi judul ). Subbab yang “tanpa diberi judul” berisi hadis doa yang dibaca setelah membersihkan tempat khas untuk tidur.
j.        Bab al-Du’a’ Inda al-Khala’. Subbab ini berisi sebuah hadis doa ketika berada di kamar kecil
k.      Bab Ma yaqulu Idza Ashbaha. Subbab ini berisi tiga macam doa yang dibaca ketika tiba waktu pagi.
l.        Bab al-Du’a’a fi al-Shalat. Subbab ini berisi dua buah hadis doa dalam salat, dan sebuah hadis komentar larangan mengeraskan suara waktu salat
m.    Bab al-Du’a’ ba’da al-Shalat. Subbab ini berisi sebuah hadis komentar dan sebuah hadis doa sesudah salat.
n.      Bab Qaul Allahi wa Shalli alayhim, wa man Akas-sha Akhahu bi al-Du’a’ nafsihi. Subbab ini berisi 4 hadis komentar dan 3 hadis doa yang dikhsuskan pada saudara ( seagama )
o.      Bab al-Du’a’ Ghayra Mustaqbil al-Qiblah. Subbab ini berisi hadis doa minta turunya hujan.
p.      Bab Da’wat al_nabi saw li Khadimihi bi Thul al-Umuri wa bi Katsrati Malihi. Subbab ii berisi hadis doa agar pembantu Nabi diperbanyak harta, keturunan, dan berkah.
q.      Bab al-Du’a’’inda al-Karbi. Subba ini berisi dua buah hadis doa pada saat mendapat kesusahan.
r.        Bab al-Ta’awudz min Jahd al-Bala’. Subbab ini berisi sebuah hadis doa Nabi mohon perlindunga dari percobaan berat, celaka, buruknya qada, dan cemoohan musuh.
s.       Bab Du’a-in nabi saw. Allahuma al-Rafiq al-A’la. Subbab ini berisi penjelasan doa Alla-humma al-Rafiq al-Rafiq al-a’la.
t.        Bab al-Du’a’i bi al-Maut wa al-Hayat. Subbab ini berisi dua buah hadis komentar larangan Nabi tentang do’a minta mati dan hadis tentang doa yang dikehandaki ( sebagai contohnya ).
u.      Bab al-Shalat ala al-Nabi saw. Subbab ini berisi dua buah hadis doa salawat atas Nabi saw.
v.      Bab Hl Yushalli ‘ala Ghayr al-Nabi saw, wa Qaul Allah Ta’ala wa Shalli ‘Alayhim Inna Shalataka Sakanun lahum. Subbab ini berisi 2 buah hadis tentang doa shalawat untuk selain Nabi saw.
w.     Bab Qaul al-Nabi saw: Man Adzaytuh faj’alhu Lahu Zakatan wa Rahmah. Subbab ini berisi sebuah hadis komentar tentang siapa-siapa orang mukmin yang pernah dimaki oleh nabi, maka itu diharapkan menjadikan semakin mendekatkan diri kepada Allah pada Hari kiamat.
x.      Bab al-Ta’awwudz miin al-Fatani. Subbab ini berisi sebuah hadis komentar dan doa mohon perlingan dari berbagai cobaan.
y.      Bab al-Ta’awudz Min Ghalabat al-Rijal. Subbab ini berisi sebuah hadis doa mohon perlingan dari paksaan orang lain.
z.       Bab al-Ta’awudz min ‘Adzab al-Qabri. Subbab ini berisi dua buah hadis komentar tentang doa, dan sebuah hadis do’a mohon perlindungan dari cobaan hidup dan mati
aa.   Bab al-Taawudz min al-Ma’tsam wa al-Magram. Subbab ini berisi sebuah hadis doa mohon perlindungan dari dosa dan hutang.
bb.  Bab al-Isti’adzah min al-Jubni wa al-Kasali, subbab ini berisi sbuah hadis doa mohon perlindungan dari rasa takut dan malas.
cc.   Bab al-Ta’awudz min al-Bukhli. Subab ini berisi sebuah hadis doa mohon dari sifat kikir.
dd.  Bab al-Du’a’ bi Raf’al al- Waba’ wal-Waj’i. Subbab ini berisi dua buah hadis doa mohon hilangnya wabah dan penyakit.
ee.   Bab al-Isti’adzati min Ardzal al-‘Umuri wa min Fitnat al-Dun-ya wa Fitnat al-Nar. Subbab ini berisi dua buah hadis doa mohon perlindungan dari usia rentan, cobaan dunia dan neraka.
ff.    Bab al-Isti’adzat min Fitnat al-Ghina. Subbab ini berisi sebuah hadis doa mohon perlindungan dari cobaan kekayaan.
gg.   Bab al-Ta’awudz min Fitnat al-Faqri. Subbab ini berisi sebuah hadis doa mohon perlindungan dari cobaan kemiskinan.
hh.  Bab al_dua’a’ bi katsrat al-Mali ma’a al-Barakah. Subbab ini berisi dua buah hadis doa mohon harta melimpah pebuh berkah.
ii.      Bab al-Du’a’ Indal-Istikharah. Subbab ini berisi sebuah hadis doa yang dibaca sewaktu melakukan salat Istikharah.
jj.      Bab al-Du’a’ ‘Inda al-Wudhu’. Subbab ini berisi sebuah hadis doa yang dibaca setelah berwudhu
kk.  Bab al-Du’a’ Idza ‘ala ‘Aqabatan. Subbab in berisi hadis komentar dan sebuah bacaan ketika hendak mendaki bukit.
ll.      Bab al-Du’a’ Idza Arada Safaran au Raja’a. Subbab ini berisi sebuah doa ketika hendak pergi dan pulang.
mm. Bab al-Du’a’ lil Mutazawwaj. Subbab ini berisi dua buah hadis doa untuk orang yang menikah.
nn.     Bab Ma Yaqulu Idza Ata Ahlahu. Subbab ini berisi sebuah hadis doa hendak menyetubuhi istri.
oo.     Bab Qaul al-Nabi saw Rabbana Atina fi al-Dunya Hasanah. Subbab ini berisi sebuah hadis tentang doa yang paling banyak diucapkan Nabi.
pp.     Bab al-Ta’awudz min Fitnah al-Dun’ya. Subbab ini berisi sebuah hadis doa tentang mohon perlindungan dari cobaan bdunia.
qq.     Bab al-Du’a ‘ala al-Musyrikin. Subbab ini berisi sebuah hadis komentar dan lima hadis doa mendoakan keburukan atas orang-orang musyrik.
rr.        Bab al-Du’a’ li al-Musyriki. Subbab ini berisi sebuah hadis tentang mendoakan kebaikan atas orang-orang yang musyrik.
ss.       Bab Qaul al-Nabi Allahummgfirli Ma Qaddamtu wama Akhartu. Subbab ini berisi dua buah hadis doa Nabi berkenaan dengan sesuatu yang telah di kerjakan dan yang telah dilalaikan.
tt.         Bab Fadl al-Tahlill. Subbab ini berisi sebuah hadis doa bacaan “Tahlil” beserta komentarnya.
uu.     Bab Fadl al-Tasbih. Subbab ini berisi dua buah hadis doa keutamaan membaca tasbih.
vv.     Bab Qaul La Haula Wala Quwwata Illa Billah. Subbab ini berisi sebuah hadis tentang ucapan La Haula Wala Quwwata Illa Billah.
2.      Komentar Doa. Dalam subbab berikut dapat dilihat komentar doa, yaitu:
a.      Bab Istigfar al-Nabi saw fi al-Yaum wa al-Lailah. Subbab ini berisi satu komentar hadis tentang jumlah minimal istigfar Nabi 70 kali dalam sehari semalam.
b.      Bab al-Taubah. Subbab ini berisi dua buah hadis komenar tentang tobat.
c.       Bab al-Daj’i ‘ala al-Syiqqat al-Ayman. Subbab ini berisi tentang hadis komentar tentang salat Nabi diwaktu malam hari, salat sunnah fajar dan tidur sejejnak menjelang azan subuh.
d.      Bab al-Du’a’ Nishf al-Layl. Subbab ini berisi hadis penjelasan doa tengah malam.
e.       Bab Ma Yukrahu min al-Saj’i fi al-Du’a. Subbab ini berisi sebuah hadis komentar tentang bersajak dalam do’a
f.        Bab Li’yazam al-Mas’alata Fainnahu La Murihu Lahu. Subbab ini berisi sebuah komentar tentang perlunya bepegang pada prinsip
g.      Bab Yustajabu li al-‘Abdi Ma lam Ya’jal. Subbab ini berisi hadis komentar tentang dikabulkannya doa hamba selagi tidak minta segera dibalas.
h.      Bab al-Du’a’ Mustaqbil al-Qiblah. Subbab ini berisi hadis komentar tentang keluar menuju tempat salat untuk memohon turunnya hujan.
i.        Bab sl-Du’a’ li al-Shibyan bi al-Barakat wa Mashhi Ru-asihim, wa Qala Abu Musa Wulida li Ghulam wa Da’a Lahun Nabiyy bil Barakat. Subbab ini berisi lima buah hadis komentar tentang bekah kepada anan-nak dan mengusap kepala mereka.
j.        Bab al-Du’a’ Idza Habatha Wadiyan fihi Hadisu Jabir.(tidak ada hadis)
k.      Bab Takrir al-Du’a’. Subbab ini berisi sebuah hadis komentar tentang pengulangan doa.
l.        Bab al-Du’a’ fi al-Sa’at al-Latifi Yaum al-Jumat. Berisi sebuah hadis komentar saat terkabulnya doa pada hari Jum’at
m.    Bab Qawli al-Nabi saw Yustajaaaabu Lana fi al-Yahud wala Yustajabu Lahum Fina.
n.      Bab al-Ta’mim. Berisi hadis komenar tentang mengucapkan “amin” dari bacaan al-Fatehah.
o.      Bab Fadl Dzikrillah “Azza wa Jalla. Berisi dua buah hadis komentar tentang dzikir.
p.      Bab Lillahi Mi’atu Ism Ghayru Wahid. Subbab ini berisi penjelasan tentang 99 nama Allah.
q.      Bab al-Mau’idzat sa’at Ba’da Sa’atin. Berisi sebuah komentar hadis tentang pantangan memberi nasehat terus menerus karena kawatir jenuh.

BAB  IV
ANALISIS ISI DAN KONTEKS DO’A NABI SAW DALAM SHAHIH AL-BUKHARI

A.     Deskripsi Detail doa dalam Shahih al-Bukhari
1.      Bab Afdlal al-Istighfar. Doa dari Saddad bin Aus tentang Sayyid al-Istighfar:
قَالَ حَدَّثَنِي شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
·         Isi Doa : Pola Pada Kalimat pertama yaitu Allahhumma Anta rabbi..Ighfirli : permohonan dengan kalimat perintah. Terkait aspek akidah dan ibadah, isinya berkenaan persoalannya  dengan ukhrawi.
·         Konteks Doa terkait dengan soal individual manusia.
2.      Bab Idza Bata Thahiran. Riwayat dari Barra’ bin ‘Azib sebagai berikut
قَالَ حَدَّثَنِي الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ، وَقُلِ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ‏.
·         Isi Doa : Berpola panggilan dan pasrah diri. Berkaitan dengan akidah dan ibadah. Isinya berkenan dengan Ukhrawi.
·         Konteks Doa terkait dengan soal invidu.
3.      Bab Ma Yaqulu Idza Nama. Riwayat dari Huzaifah dan al-Barra’bin “ Azib.
عَنْ حُذَيْفَةَ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ ‏"‏ بِاسْمِكَ  أَمُوتُ وَأَحْيَا ‏"‏‏.‏ وَإِذَا قَامَ قَالَ ‏"‏ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ ‏"‏‏.‏
·         Isi Doa : Berkaitan dengan soal duniawi dan ukhrawi. Berpola pujian dan penyerahan, berkaitan dnegan aspek akidah dan ibadah.
4.      Bab al-Du’a’ Idza Intabaha bi al-Layl.Riwayat dari ibnu abbas.
 اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا، وَفَوْقِي نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا، وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا ‏
·         Isi Doa : berkaitan dengan duniawi.. Berpola panggilan dan permohonan. Berkaitan dengan akidah dan ibadah.
·         Konteks : Bersifat individual.
5.      Bab al-Takbir wa al-Tasbih ‘Inda al-Manam. Diriwayatkan Ali Bin Abi Thalib.

إِذَا أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا، أَوْ أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا، فَكَبِّرَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَسَبِّحَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَاحْمَدَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، فَهَذَا خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ ‏
·         Isi Hadis : berkaitan dengan ukhrawi. Berupa bacaan dan pujian pendek tentang ke-Maha Besaran dan Ke-Maha sucian Allah. Berkaitan ikidah dan ibadah.
·         Konteks : Berkaitan dengan kasus Fatimah.
6.      Bab al-Ta’awwudz wa al-Qiraah ‘ind al-Manam.
 ثُمَّ يَقُولُ بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا،وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
·         Isi Doa : Berkenaan dunia-ukhrawi. Berupa bacaan ayat al-Qur’an bacaan yang bermakna. Aspek akidah dan ibadah.
·         Konteks: Berkaitan dengan persoalan  sosial.
7.      Bab al-Du’a’ ‘Inda al-Khala’. Hadis diriwayatkan Anas Bin Malik
                                                       اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ 
·         Isi doa : Berkenaan dengan persoalan duniawi. Berpola panggilan dan permohonan. Berkaitan dengan aspek akidah dan ibadah.
·         Konteks : kebiasaan Nabi yang diungkap para sahabat.
8.      Bab al-Du’a’ fi al-Salat. Ada dua hadis yg pertama periwayatan berasal dari Abu Bakar al-Siddiq :
قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي            
مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ‏"
·         Isi doa : Berkaitan dengan persoalan Ukhrawi. Berpola panggilan dan permohonan. Berkaitan dengan aspe akidah dan ibadah.
·         Konteks : Berkaitan dengan persoalan Abu Bakar al-Shiddiq yang dihadapkan kepada Nabi. Dengan demikian berkaitan dengan persoalan individu dan sosial.

9.      Bab al-Du’a’ ba’da al-Shalat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah:
 تُسَبِّحُونَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ عَشْرًا، وَتَحْمَدُونَ عَشْرًا، وَتُكَبِّرُونَ عَشْرًا                 
·         Isi Doa : Berisi lafl Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar, berpola pujian dan syukur. Berkaitan dengan aspek akidah dan ibadah. Berkaitan dengan persoalan ukhrawi.
·         Konteks : Berkaitan dengan persoalan sosial.
10.  Bab Qaulillah Washalli ‘Alayhim wa Man Akhashsha Akha bi al-Du’a’aDuna Nafsihi.
 اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ وَاجْعَلْهُ هَادِيًا مَهْدِيًّا
·         Isi Doa ;  Berkaitan dengan persoalan Duniawi dan ukhrawi. Berpola pujian dan permohonan. Berkaitan dengan aspek akidah dan ibadah.
·         Konteks : Hadis ini berkaitan dengan urusan individual.
11.  Bab al-Du’a ghaira Mustaqbil al-Qiblah. Hadis dari Anas.

 اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ‏"‏‏            
·         Isi Do’a : Berkaitan dengan persoalan duniawi. Berpola panggilan dan permohonan. Terkait dengan aspek akidah dan ibadah.
·         Konteks Doa : terkait dengan persoalan sosial, dan langsung disampaikan oleh Nabi SAW.

12.  Babu al-Du’a’ ‘Ind al-Karbi

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ ‏"‏‏
·         Isi Doa : Berkenanaan Persoalan duniawi. Berkaitan aspek akidah dan ibadah . Berpola pentauhidan yang dilanjutkan dengan penyebutan sifat-sifat Ke Maha Besaran, Ke Maha Penyatunan serta Ke Maha Pemilikan Arasy.

13.  Bab al-Ta’awwud min Jahd al-Bala’
تَعَوَّذُ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ                       
·         Isi Doa : Berkenaan dengan persoalan duniawi dan ukhrawi. Berkaitan aspek akidah dan ibadah. Berpola panggilan dan permohonan perlindungan.
·         Konteks  Doa : berkaitan dengan persoalan individual, yang diterima dari Nabi melalui keterangan sahabat.

14.  Bab al-Dua’a’i bil-Mauti wa al-Hayat..
اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الأَعْلَى ‏"‏‏.         
·         Isi Doa : Berkenaan dengan persoalan ukhrawi. Berkaitan dengan aspek akidah dan ibadah. Berpola bacaan panggilan atas Tuhan yang memiliki sifat Maha lembut dan Maha Tinggi.
·         Konteks : Berkaitan dengan persoalan individual, dan diterima dari Nabi melalui keterangan sahabat.

15. Bab al-Du’a’ bil-Mauti wa al-Hayat. Hadis ini  Diriwayatkan oleh Anas
 اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي ‏"‏‏.‏

·         Isi Doa : berkenaan dunia dan akhrawi. Berpola panggilan dan permohonn. Berkaitan aspek akidah dan ibadah.
·         Konteks  Doa : Terkait dengan persoalan individual yang diterima Nabi  melalui sahabat.

16. Bab al-Shalat ‘ala al-Nabi saw. Abdur rahman bin Abi Laila meriwayatkannya:
قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ‏‏‏.‏
·         Isi Doa : Berkenaan dengan ukhrawi, berkaitan dengan akidah dan  ibadah, berpola panggilan dan permohonan.
·         Konteks Doa :Persoalan individual dan langsung diterima dihadapan Nabi.

17.  Bab Hal Yushalli ‘ala Ghair al-Naby saw, wa Qaulillahi Ta’ala wa Shalli ‘alaihim inna Shalataka Sakanun Lahum.
قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ،        وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ‏"‏‏.‏
·         Isi Doa : Berpola Panggilan dan permohonan. Berkaitan dengan akidah dan ibadah. Berkenaan dengan masalah duniawi dan ukhrawi.
·         Konteks Doa : Terkait dengan persoalan sosial dan diterima langsung dari Nabi.

18.  Bab Qaul al-Nabiyy Man Adzai-tuhu Faj-‘alhu Lahu Zakatan wa Rahmah.
اللَّهُمَّ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ فَاجْعَلْ ذَلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ‏"‏‏.                                              
·         Isi Doa : Berpola panggilan dan permohonan, berkaitan dengan aspek akidah dan ibadah, berkenaan dengan persoalan duniawi dan ukhrawi
·         Konteks Doa :Terkait dengan persoalan individual dan osial, diterima langsung dari Nabi.

19.  Bab al-Ta’awwudz Min al-Fitani
رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم رَسُولاً، نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الْفِتَنِ
·         Isi Doa : Diawali dengan kerelaan kemudian dilanjutkan permohonan, berkaitan dengan aspek akidah dan ibadah. Berkenaan dengan persoalan duniawi dan ukhrawi
·         Konteks Doa : Terkait denga persoalan sosial, dan diterima langsung dari Nabi

20.  Bab al-Ta’awwudz min Ghalabat al-Rijal. Diriwayatkan oleh Anas Bin Malik.
للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ ‏
·         Isi Do’a : Berpola Panggilan dan permohonan, berkaitan dengan aspek akidah dan ibadah, berkaitan dengan Duniawi.
·         Konteks Doa : Berhubungan dengan soal individual diterima melalui keterangan sahabat.

21.  Bab al-Ta’awwudz Min azab al-Qabri. Diriwayatkan Mus’ab
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا يَعْنِي فِتْنَةَ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ‏"‏‏.‏
·         Isi Doa : Berpola Panggilan dan permohonan, berkaitan dengan akidah dan ibadah, berkenaan dengan duniawi dan ukhrawi.
·         Konteks Doa : Terkait dengan Dengan persoalan


Bab V
Penutup

A.     Kesimpulan
1.      Do’a do’a dalam shahih al-Bukhari adalah kumpulan naskah atau teks bacaan doa tyang tertulis dalam bahasa Arab yang di dalmnya memuat bacaan atau pujian serta permohonan yang terkait pemenuhan kebutuhan manusiawi yang duniawiah ukhrawiah atau yang mencakup keduanya.
2.      Dalam sistematisasi kitab hadis Shahih al-Bukhari doa-doa Nabi disusun di dalam bentuk matan-matan naskah hadis beserta sanadnya secara sisteatik dengan ciri-ciri yang sejalan dengan sistematisasi uraian bab-bab bagian uaraian, sehingga memudahkan kajian dalam mengungkap isi dan konteksnya.
3.      Dari sudut isinya doa doa iu merupakan bagian dari materi ajaran agama, yang mesti dipahami dihayati dan dilaksanakan.
B.     Pertimbangan dan penutup
Menyibak doa Nabi dilihat dari sudut pandang isi dan konteks buku ini, terfokus pada kajian doa-doa Nabi saw yang terdapat dalam kitab Shahih al-Bukhari. memilkimketerbatasan

                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri masukan komentar anda