Pengikut
Rabu, 25 Juli 2018
LATIHAN SOAL CARA TEPAT DAN SUKSES UJIAN CPNS
Label:
LATIHAN SOAL CPNS T
Nama Mashadi, tinggal disemarang saya alumni pesantren Girikusuma Mranggen Demak pada tahun 2010 kemudian melanjutkan kuliah dipascasarjan uin walisongo semarang
Kamis, 12 Juli 2018
Hamba Allah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
para budiman yang berbahagia
dipagi yang cerah ini saya akan mengawali secarik tulisan dari pengalaman bulan ramadhan dan bulan syawal tahun ini, pengalaman yang menarik dan mahal harganya dibandingkan apapun,
al hamdulillah tahun ini saya secara pribadi mulai membuka kajian tahfir al-ibris karya K.H. Bismiri Mustofa dimasjid yang kami cintai yaitu masjid al-hidayah sampangan sukorejo gunung pati semarang dan sudah berjalan 2 minggu/ 2 x pertemuan, kajian itu bermulai dari para jama'ah yang meminta setelah acara pengajian halal bihalal.
zaman sekarang populasi masyarakat semakin padat begitu juga halnya agama islam dikalangan masyarakat ajaran ataupun golongan islam juga bervarisi sehingga menyebabkan kebingunan pada masyarakat, kami merasa prihatin melihat kondisi tersebut sehingga kami juga butuh dorongan dan kontribusi masyarakat agar supaya kajian tersebut bisa berjalan dengan lancar dan barakah.
kami juga butuh bantuan kitab al-qur'an untuk jama'ah masjid supaya bisa digunakan pengajian setelah jama'ah sholat magrib dan juga bantuan kita tahfir al-ibris mulai dari jilid satu.
semboyan yang kami terapkan mari kita ramaikan masjid dan jama'ah
inilah modal kami untuk meraih ridahomu Ya RABB......
Nama Mashadi, tinggal disemarang saya alumni pesantren Girikusuma Mranggen Demak pada tahun 2010 kemudian melanjutkan kuliah dipascasarjan uin walisongo semarang
MENERIMA BANTUAN DANA UNTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN TERUTAMA INGIN MENDIRIKAN PONDOK PESANTREN SALAF DENGAN REKENING BANK 3-073-04564-8.
/
Bank Mandiri rekening: 136-00-1696201-8
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA KE BLOK
Nama Mashadi, tinggal disemarang saya alumni pesantren Girikusuma Mranggen Demak pada tahun 2010 kemudian melanjutkan kuliah dipascasarjan uin walisongo semarang
Jumat, 11 Mei 2018
menyambut datangnya bulan ramadhan
sebentar lagi ramadhan
para pembaca yang budiman
ramadhan adalah bulan istimewa bagi seluruh umat islam yang ada dimuka bumi ini, kita tahu bahwa setiap orang islam yang menjumpai bulan ramadhan pasti senang dan bahagia karena ada sebuah maqolah yang mengatakan barang siapa yang senang menyambut datangnya bulan ramadhan maka allah akan mengharamkan jasadnya tersentuh oleh api neraka., itulah sebabnya orang islam selalu bangga dan bahagia ketika datang bulan ramadhan
Label:
motivasi menyambut ramadhan
Nama Mashadi, tinggal disemarang saya alumni pesantren Girikusuma Mranggen Demak pada tahun 2010 kemudian melanjutkan kuliah dipascasarjan uin walisongo semarang
Sabtu, 31 Maret 2018
MENERIMA JASA LES / PRIVAT KERUMAH
LES PRIVAT NGAJI KERUMAH MELIPUTI KAJIAN :
1. BELAJAR MEMBACA AL-QUR'AN (TAHSIN )
2. MENGAHAFAL AL-QUR'AN (TAHFIDZ)
3. BELAJAR BAHASA ARAB
4. KAJIAN KITAB KUNING
5. KAJIAN ILMU NAHWU
6. KAJIAN ILMU SHOROF
7. KAJIAN AHLAK
8. KAJIAN HADITS SHOHIH
9. MAPEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
10, HUBUNGI UTS. MASHADI, M.S.I.
KONTAK 081575955875.
WA. 081575955875.
1. BELAJAR MEMBACA AL-QUR'AN (TAHSIN )
2. MENGAHAFAL AL-QUR'AN (TAHFIDZ)
3. BELAJAR BAHASA ARAB
4. KAJIAN KITAB KUNING
5. KAJIAN ILMU NAHWU
6. KAJIAN ILMU SHOROF
7. KAJIAN AHLAK
8. KAJIAN HADITS SHOHIH
9. MAPEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
10, HUBUNGI UTS. MASHADI, M.S.I.
KONTAK 081575955875.
WA. 081575955875.
Nama Mashadi, tinggal disemarang saya alumni pesantren Girikusuma Mranggen Demak pada tahun 2010 kemudian melanjutkan kuliah dipascasarjan uin walisongo semarang
Selasa, 27 Maret 2018
BERBUAT BAIK DALAM SEGALA URUSAN
الحــديث السابع عشر
HADITS KETUJUH BELAS
عَنْ أَبِي
يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ
فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ
ذَبِيْحَتَهُ . [رواه مسلم]
Terjemah hadits /
ترحمة الحديث :
Dari Abu Ya’la
Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas
segala sesuatu . Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut.
Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah
pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.
(Riwayat
Muslim)
Pelajaran yang
terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
1. Syariat Islam
menuntut perbuatan ihsan kepada setiap makhluk termasuk diantaranya adalah
hewan.
2. Tidak boleh
menyiksa dan merusak tubuh sebagai sasaran dan tujuan, tidak juga boleh
menyayat-nyayat orang yang dihukum qishash.
3.
Termasuk ihsan juga berbuat baik terhadap hewan ternak dan belas kasih
terhadapnya. Tidak boleh membebaninya diluar kemampuannya serta tidak
menyiksanya saat menyembelihnya.
Label:
kajian hadits arbain nawawi
Nama Mashadi, tinggal disemarang saya alumni pesantren Girikusuma Mranggen Demak pada tahun 2010 kemudian melanjutkan kuliah dipascasarjan uin walisongo semarang
Jumat, 23 Maret 2018
TIKET KUNCI SURGA
TIKET KUNCI SURGA
Para pembaca yang budiman siapa yang tidak kenal dengan sebutan kata surga, nama itu sudah tidak asing lagi ditelinga kita, khususnya kaum muslimin bahkan orang non islam. surga adalah tempat terindah dan setiap orang mendabakan akan dirinya masuk surga, bahkan banyak yang mensifati tentang keindahan surga surga yang dijanjikan tuhanya.
para pembaca yang budiman ternyata dalam agama islam dijelaskan : bahwa orang yang ingin masuk surga maka harus menjadi orang yang sholeh dan taat beragama terlebih dahulu. kita semua tahu bahwa kata sholeh itu mudah diucapkan bagi siapa saja tetapi dalam mengimplementasikan kata sholeh itu sangat berat..., islam mengajarkan kepada kita sholeh tidak hanya secara dhohir tetapi secara batin juga harus sholeh
kita memahami sholeh secara dhohir yang artinya seluruh perbuatan yang kita lakukan tidak boleh melanggar aturan atau norma-norma agama. contoh konkritnya adalah kita tidak bisa menjaga pandangan mata kita dari lawan jenis, kita sering menggosip atau mengumbar aurat teman kita sendiri" apakah yang demikian itu sudah berarti kita bisa dikatan sholeh"
sholeh secara bathin berarti hati itu dijaga dari suudzan kepada allah contoh konkritnya adalah orang yang mengadu setiap hari terhadap dirinya sendiri tentang kerupekan (sempitnya risqi yang diberikan allah kepadanya)
ada sebuah makalah dari syeh Nawawi al-Bantani
" Barang siapa yang mengadu tentang sempitnya rizqi dalam hidupnya kepada orang lain maka itu termasuk perbuatan syirik kecil"
saudara-saudaraku yang seiman yang dimulyakan oleh allah SWT, syarat mendapatkan tiket surga adalah menjadi orang sholeh, dan syarat untuk menjadi orang sholeh itu ada 2 perkara
1. taat beribadah kepada allah
2. gemar membaca al-qur'an.
sekian......mari kita renungkan agar kita menjadi manusia yang beruntung didunia dan akhirat.
Mashadi 23/3/2018 Ungaran.
Label:
agama islam
Nama Mashadi, tinggal disemarang saya alumni pesantren Girikusuma Mranggen Demak pada tahun 2010 kemudian melanjutkan kuliah dipascasarjan uin walisongo semarang
Rabu, 21 Maret 2018
PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis multidimensi
sepertinya masih enggan hengkang dari Indonesia, tak terkecuali dalam bidang
pendidikan. Pendidikan yang dipandang sebagai suatu proses memanusiakan
manusia, dalam kenyataannya masih sebatas wacana saja. Terbukti ketika
pendidikan hanya dijadikan sebagai alat politik oleh para penguasa, pendidikan
hanya digunakan untuk mengejar strata ekonomi dan sosial yang tinggi.
Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa hakekat pendidikan jauh dari memanusiakan
manusia. Fenomena tersebut mengisyaratkan adanya krisis yang dialami dunia
pendidikan kita dan mengingatkan agar dilakukan penanganan yang serius.
Sudahkah pendidikan Indonesia berpijak pada landasan yang kuat?
Salah satu persoalan
dasar pendidikan di Indonesia selama ini adalah masih rendahnya mutu
pendidikan. Sedangkan rendahnya mutu pendidikan menurut banyak ahli antara lain
disebabkan oleh rendahnya kualitas pengelola pendidikan di Indonesia, baik guru
maupun pengelola lembaga pendidikan yang lain. Ditambah lagi kurangnya
fasilitas di banyak daerah menyebabkan ketimpangan pendidikan yang luar biasa.
Makalah berikut ini
mengulas tentang gambaran pendidikan di Amerika Serikat, yang mungkin bisa dijadikan
sebagai inspirasi untuk pengembangan pendidikan di tanah air.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perlu dilakukan perumusan
masalah sebagai tahap terfokusnya materi yang dikaji dalam makalah ini. Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana potret system pemerintahan di Amerika Serikat?
3. Bagaimana filsafat pendidikan dan orientasi pendidikan di Amerika Serikat?
4. Bagaimana tujuan pendidikan di Amerika Serikat?
5. Bagaimana kebijakan di bidang
agama di Amerika Serikat.
6. Bagaimana kebijakan di bidang manajemen
pendidikan formal Amerika Serikat?
7. Bagaimana dinamika dalam pengembangan
pendidikan di Amerika Serikat?
8. Bagaimana pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan di Amerika Serikat?
9. Bagaimana pembiayaan pendidikan di
Amerika Serikat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Potret Sistem Pemerintahan
Karakteristik pendidikan di Amerika Serikat ialah sangat menonjolnya
desentralisasi. Pemerintah federal, negara bagian dan pemerintah daerah
memiliki aturan dan tanggung jawab administrative masing – masing yang sangat
jelas. Pemerintah federal Amerika Serikat tidak punya mandat untuk mengontrol
atau mengadakan pendidikan untuk masyarakat. Hal ini disebabkan soal
pendidikan tidak disebutkan dalam konstitusi Amerika, dan para penyusun
konstitusi menyebutkan bahwa semua kekuasaan tersebut di berikan kepada
pemerintah federal menjadi tanggung jawab pemerintah negara bagian.[1]
Pada dasarnya,
konstitusi menetapkan pembagian kekuasaan dan wewenang antara negara-negara
bagian dan pemerintahan federal. Struktur dasar masing-masing cabang pemerintah
federal yakni federal, legeslatif, dan yudikatif ditetapkan dalam konstitusi,
tetapi bentuk sesungguhnya untuk masing-masing cabang pemerintah federal di
atas menangani kantor, dewan dan badan yang dibedakan satu sama lain.
Presiden Amerika
Serikat dipilih oleh rakyat melalui dewan pemilih untuk masa jabatan 4 tahun,
terbatas sampai 2 kali masa jabatan. Tugas lainnya adalah melaksanakan UU
yang dibuat oleh kongres, kekuasaan lainnya adalah merekomendasikan
perundang-undangan kepada kongres, memanggil sidang khusus kongres,
menyampaikan amanat kepada kongres, memveto RUU, mengangkat hakim federal dan
lain sebagainya. Meskipun kekuasaan bagi Presiden Amerika begitu luas, bukan
berarti kinerjanya bersifat immunne dan tanpa kontrol dari
dewan, pelanggaran yang dilakukan oleh presiden dapat menyeret ke pengadilan
sehingga pihak yudikatif dapat mengajukan impeachent. dengan
demikan kekuasaan legislatif ekskutif dan yudhikatif berjalan bersama-sama
secara seimbang.[2]
C. Filsafat Pendidikan dan Orientasi
Pendidikan
Amerika merupakan suatu
negara yang dibentuk dari bangsa-bangsa asing yang mendiaminya, mereka secara
sadar memilih menjadi warga negara Amerika. Kondisi tersebut berbeda dengan
bangsa-bangsa lain di dunia, karena pada umumnya suatu negara dibentuk dari
penduduk asli bangsanya. Perbedaan tersebut memicu berkembangnya dua aliran
filsafat yang berlainan yaitu Trancendentalisme dan Pragmatisme.
Trancendentalisme mengekspresikan hal-hal yang berkenaan dengan
kebudayaan, sedangkan Pragmatisme merupakan pemikiran yang berusaha
membentuk Amerika yang hidup, dinamis, dan progresif. Kedua filsafat tersebut
saling tidak bersesuaian sehingga belum ada kesepakatan tentang filsafat
nasional Amerika. Meskipun demikian, kegiatan pendidikan Amerika tetap berpijak
pada landasan kependidikan yang berupa pemikiran kefilsafatan/ keilmuan/
wawasan lain.[3]
D. Tujuan Pendidikan di Amerika Serikat
Kebijakan utama
mengenai pendidikan berada pada pemerintah negara bagian dan daerah. Terdapat
50 negara bagian dan 15.358 distrik. dan sebanyak itu local school
boards, yang masing-masing mempunyai aturan dan sistem pendidikan. Tujuan
sistem pendidikan Amerika secara umum sebagai berikut :
1.
Untuk mencapai kesatuan
dalam kebinekaan.
2.
Untuk mengembangkan
cita-cita dan praktek demokrasi.
3.
Untuk membantu
pengembangan individu.
4.
Untuk memperbaiki
kondisi sosial masyarakat.
5.
Untuk mempercepat
kemajuan nasional.[4]
E. Kebijakan di Bidang Pendidkan
Agama
Negara – negara islam saat ini banyak yang mengirimkan
para pelajar, mahasiswa, dan dosennya untuk study Islam ke dunia barat termasuk Amerika Serikat. Dalam study Islam di barat (umumnya) dan Amerika khususnya) juga terdapat keistimewaan yaitu pola pikir yang
berorientasi pada pengembangan metodologi ilmiah dan penelitian atas kajian
islam kontemporer.
Amerika merupakan
tempat yang lebih baik untuk mempraktekan Islam karena justru di Amerika
seorang muslim menghirup udara kebebasan atas pengakuan hak-hak individualnya
yang tidak mudah di dapat dinegara-negara lain. Disana mereka merasa dapat bebas berpikir dan berbuat,
demokratis, bahkan untuk menggunakan hak politiknya.
Kajian islam di Amerika tidak hanya dilakukan dan disponsori oleh
penganut Islam. Di beberapa universitas telah dikembangkan
program kajian dan penelitian masalah Islam dan Ketimuran. American academy of religion (AAR) misalnya melakukan kajian tentang buku
teks dan kitab suci Islam, muslim di berbagai
wilayah dan budaya, dan lain sebagainya. Selain itu, universitas of california
humanities research institute juga menyadari betapa pentingnya kajian
tentang islam dan muslim belakangan ini. pada tahun 1997, institusi ini
mengajukan dan menerima grant dari kantor presiden universitas california untuk
mencairkan dana bantuan dalam rangka perkembangan gagasan selama bebrapa tahun.
amerika akhir-akhir ini semakin berminat melihat Islam dan muslim lebih jauh.
F. Kebijakan di Bidang Manajemen
Pendidikan Formal
Dengan mengembangkan pola Desentralisasi, maka manajemen pendidikan di
Amerika Serikat dikelola berdasarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Negara Bagian dan Pemerintah Daerah setempat. Di tingkat nasional
(federal/pusat) dibentuk satu departemen, yaitu Departemen Pendidikan Federal. Departemen ini dipimpin oleh seorang setaraf Sekretaris
Kabinet. Tugas departemen ini adalah melaksanakan semua kebijakan pemerintah
federal dalam sector pendidikan di semua tingkatan pemerintahan dan untuk semua
jenjang pendidikan.
Tetapi, karena sebagian besar kewenangan dan tanggung jawab pendidikan
sudah diserahkan kepada Negara Bagian dan Pemerintah Daerah, maka Departemen
Pendidikan Federal hanya menjalankan monitoring dan pengawasan saja. Di tingkat
Negara Bagian dibentuk sebuah badan yang diberi nama BOARD of EDUCATION. Badan
ini bertugas dan berfungsi membuat kebijakan-kebijakan serta menentukan
anggaran pendidikan untuk masing-masing wilayah (Negara Bagian) nya, khususnya
berkenaan dengan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Selanjutnya, untuk
menangani permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal yang lebih teknis (yaitu;
tentang kurikulum sekolah, penentuan persyaratan sertifikasi, guru-guru, dan
pembiayaan sekolah) dibentuk sebuah bagian pendidikan yang disebut
sebagai COMISSIONER, sering juga disebut sebagai SUPERINTENDENT.
Bagian ini dipimpin oleh seorang yang ditunjuk oleh Board of Education atau
oleh Gubernur.
Untuk beberapa Negara Bagian, pimpinan Bagian Pendidikan ini dipilih oleh
masyarakat yang ada. Sementara itu pada level
operasional, pelaksanaan manajemen pendidikan dijalankan oleh unit-unit yang
lebih rendah, bahkan banyak secara langsung dilaksanakan oleh masing-masing
sekolah yang bersangkutan. Para pimpinan atau Kepala Sekolah pada prinsipnya
memiliki kebebasan dan otonomi yang luas untuk menjalankan manajemen
operasional pendidikan.
Khusus untuk menangani
kebijakan Pendidikan Tinggi, manajemen pendidikan Amerika Serikat yang
dikembangkan oleh Negara-Negara Bagian memisahkan antara Badan yang memberi
izin pendirian Perguruan Tinggi (Negeri dan Swasta) dengan Badan yang
merumuskan kebijakan akademik serta keuangan
Badan yang menangani kebijakan akademik dan keuangan untuk Pendidikan
Tinggi adalah BOARD of TRUSTEES. Untuk Perguruan Tinggi Negeri anggota badan
tersebut ditunujuk oleh Gubernur Negara Bagian. Ada juga yang dipilih dari dan
oleh kelompok yang akan diwakili. Sedangkan untuk Perguruan Tinggi Swasta
anggota badan tersebut dipilih dari perguruan tinggi masing-masing.[5]
G. Dinamika dalam Pendidikan Amerika
Serikat
Menurut hasil studi perbandingan yang dilakukan oleh Agustiar Syah Nur
(2001), ada beberapa isu dan masalah pendidikan yang dialami pemerintah dan
masyarakat Amerika Serikat, antara lain:
1.
Banyaknya anak usia
sekolah yang tidak diasuh langsung oleh orang tua mereka, karena adanya
dinamika perubahan social masyarakat AS yang umumnya baik sang ibu atau sang
ayah memiliki kesibukan yang sangat tinggi di luar rumah. Hal ini akan menjadi
permasalahan yang serius bagi perkembangan social anak dilihat dari aspek
psikis dan emosional.
2.
Tingginya tingkat perceraian,
yang mengakibatkan banyaknya anak-anak usia sekolah yang hanya diasuh oleh sang
ibu sebagai single-parent dalam rumah tangga. Tidak sedikit janda cerai di AS yang terpaksa harus berporfesi rendahan dan kasar. Hal ini juga
mempengaruhi perkembangan social anak-anak mereka.
3.
Tingginya tingkat
imigrasi yang umumnya berasal dari kalangan tidak mampu dan tidak terdidik,
yang karenanya banyak diantara mereka yang tidak memperoleh pekerjaan yang
layak. Hal ini menyebabkan masalah pendidikan anak-anak dari keluarga imigran
tidak dapat teratasi. Ditambah lagi factor bahasa dari kalangan imigran yang
menyulitkan bagi anak-anak imigran itu sendiri jika mereka mendapat akses
pendidikan.
4.
Dari berbagai monitoring dan
evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh berbagai badan resmi AS sendiri,
ternyata kualitas pendidikan dan lulusan sekolah di AS masih kalah dibandingkan
dengan negara-negara lain dalam standar internasional. Banyak anak-anak yang
drop-outs dan tingginya kekerasan oleh anak-anak.[6]
H. Pengembangan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan
Sistem pendidikan
Amerika serikat bukanlah merupakan suatu sistem yang dikuasai dan dikelola oleh
pemerintah federal dan juga tidak diatur oleh pemerintah negara bagian secara
langsung. Pelaksanaan dan pengaturan sistem pendidikan di negara adidaya ini dijalankan oleh apa yang disebut
dengan Unifield School District (USD) misalnya USD Los Angeles
merupakan salah satu sekolah district yang tersebar di Amerika yang mempunyai lebih dari 7000 siswa dengan
lebih dari 600 sekolah dan 30.000 staf pengajar beserta administrasinya.
Disamping itu, setiap
sekolah yang berada dibawah pengelola USD harus memenuhi standar minimum
mutu sekolah. Setiap sekolah akan mendapatkan evaluasi berkala dari Negara
bagian ataupun federal. Biasanya USD ini mengelola SD (Elementary School),
SMP (Junior High School) dan SMA (High School). Pendidikan SD
memakan waktu 6 tahun. SMP 2 tahun dan SMA 4 tahun.[7]
I. Pembiayaan Pendidikan
Sumber keuangan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah pemerintah (public
school) terutama berasal dari daerah kabupaten dan sumber-sumber lokal
lainnya, yang sebagian besar bersumber dari pajak bumi dan pajak-pajak Negara
bagian. Secara nasional, dari kedua jenis sumber ini rata-rata 45%
diperuntukkan bagi sekolah-sekolah. Selebihnya, sumber keuangan pendidikan ini
berasal dari pemerintah federal semakin meningkat, terutama untuk daerah-daerah
tergolong miskin.[8]
Anggaran pemerintah federal untuk pendidikan tinggi juga meningkat,
terutama bagi pendidikan kejuruan teknik dan pendidikan bagi orang-orang yang
kembali ke kampus untuk belajar. Kontribusi pemerintah federal kepada
pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta kurang lebih 13,7%; pemerintah
Negara menyumbang 1/3 dari keseluruhan biaya, dan dari sumber-sumber lain (uang
kuliah mahasiswa, bantuan swasta, sumbangan sukarela, dan lain-lain), kurang
lebih 50%. Sumber dari pemerintah Negara
bagian merupakan bagian yang terbesar bagi pendanaan pendidikan tinggi negeri,
sementara uang kuliah mahasiswa dan bantuan organisasi social merupakan bagian
terbesar dari sumber pendidikan tinggi swasta.[9]
J. Kegiatan Pembelajaran dan Kurikulum
Sekolah dasar dan
menengah adalah wajib bagi seluruh siswa di Amerika Serikat, akan tetap jenjang
usia siswa berbeda-beda di setiap Negara bagian. Siswa di Amerika Serikat
memulai pendidikanya dari jenjang Kindergarten (usia 5 sampai
6 tahun) hingga menyelesaikan pendidikan menegah pada kelas 12 (usia 18
tahun). Terdapat 14.000 sekolah di Amerika Serikat dan setiap tahunya
pemerintah Amerika Serikat mengalokasikan dana pendidikan sebesar $500 triliun
untuk digunakan keperluan sekolah dasar dan menengah
1.
Pendidikan Dasar
Setiap negara bagian
menyediakan pendidikan secara gratis selama 12 tahun mulai dari taman
kanak-kanak sampai pada jenjang berikutnya. Dalam sistem pendidikan di Amerika
Serikat terdapat beberapa pola pendidikan yaitu :
1.
taman kanak-kanak
+ pendidikan dasar ”grade” 1-8 + 4 tahun SLTA
2.
taman kanak-kanak +
sekolah dasar ”grade” 1-6 tahun + 3 tahun SLTP + 3 tahun SLTA
3.
taman kanak-kanak +
sekolah dasar ”grade” 1-4/5 + 4 tahun SLTP + 4 tahun SLTA
4.
setelah menyelesaikan
pendidikan tingkat taman kanak-kanak + 12 tahun pada beberapa buah negara
bagian dilanjutkan 2 tahun pada tingkat akademi (junior community
college) sebagai bagian dari sistem pendidikan dasar dan menengah
Pada pola pertama
seorang siswa menamatkan pendidikan pada umur 17- 18 tahun. Pendidikan khusus
mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Disamping itu pendidikan non
formal tidak hanya di sponsori oleh badan pemerintah tapi juga badan swasta,
serikat buruh-buruh, badan-badan keagamaan serta oleh individu yang kadang kala
menjadikannya usaha bisnis.
Pendidikan dasar di
Amerika Serikat berjenjang dari Kindergarten hingga Fithh
grade (Kelas 5), tetapi terkadang juga berjenjang hingga Fourth
grade (kelas 4), Sixth grade (kelas 6) atau eighth
grade (kelas 8) tergantung sisitem kurikulum pada school
district tersebut. Kurikulum pembelajaran dipilih oleh school
district mengacu pada standar pembelajaran di Negara bagian tersebut.
Standar pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai oleh School
district yang harus mengacu pada AYP (Adequate yearly program).
Suasana pembelajaran
pada sekolah dasar di Amerika Serikat berbeda dengan pembelajaran pada sekolah
di Indonesia. Satu kelas terdiri dari dua puluh higga tiga puluh siswa. Guru
Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali pendidikan lanjutan mengenai
perkembangan congnitive and psychological development. Guru-guru
di Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau
Pasca Sarjana (Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early
Childhood and Elementary Education.
2.
Pendidikan Menengah
Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi
menjadi dua tahap (middle school/ junior high) mulai pada jenjang sixth,
seventh, eighth and ninth grade (kelas 6, 7, 8, 9). Jenjang pendidikan
pada middle school/ junior high (grade/kelas) di
tentukan oleh faktor demografi seperti jumlah usia siswa sekolah menegah. Hal
ini bertujuan untuk mempertahankan populasi siswa sekolah yang stabil.
Pada jenjang ini, siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang
dikehendaki dan menggunakan system kelas berpindah (moving class).
Senior High(kelas 9,10,11,12) adalah jenjang lanjutan
setelah middle school/ junior high, biasanya Jenjang ini dimulai
dari ninth grade (freshman), tenth grade(sophomores), eleventh
grade(Juniors), twelfth grade(seniors). Perlu diketahui bahwa jenjang
middle school/Junior high dan Senior high berbeda-beda di setiap Negara bagian,
mengacu pada demografi usia siswa di Negara bagian tersebut.
Pendidikan menengah
memiliki struktur kurikulum yang berbeda dengan di Indonesia. Pada jenjang ini,
siswa diwajibkan mengabil sejumlah mata pelajaran wajib (mandatory subjects)
dan memilihi mata pelajaran pilihan (electives).
Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) meiliputi
:
§ Science (Ilmu pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia
dan Fisika
§ Mathematics (Matematika) meliputi aljabar, geometri,
pre-calculus dan statistika
§ English (pelajaran bahasa inggris) meliputi sastra,
humaniora, mengarang dan verbal(praktek)
§ Physical education (Olahraga)
Mata pelajaran pilihan (electives) meliputi:
§ Atletics meliputi cross country, football,
basketball, track and field, swimming, tennis, gymnastics, waterpolo, soccer,
softball, wrestling, cheerleading, volleyball, lacrosse, ice hockey,
fieldhockey, crew, boxing, skiing/snowboarding, golf, mountain biking, marching
band
§ Career and Technical
Education meliputi agriculture/agriscience,
Business/Marketing, Family and Consumer Science, Health occipations
§ Computer word
processing meliputi programing
and design
§ Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum)
Bahasa Cina, Latin, Yunani, Jerman, itali dan Jepang (tidak umum)
§ Performing Arts/Visual
Arts meliputi, paduan
suara, band, orchestra, drama, seni rupa, fotografi, ceramics dan dance
§ Publishing meliputi
Journalisme/ Koran siswa, buku tahunan dan majala siswa
3.
Pendidikan tinggi
Pada tingkat pendidikan
tinggi, struktur dan jenis/ jenjang pendidikan pada dasarnya dikelompokkan
dalam tiga bentuk baik pendidikan tinggi negeri maupun swasta yaitu :
a. pendidikan tinggi 2
tahun yang lazim disebut junior community atau technical collegememberikan
sertifikat dan kadang kala memberikan gelar Associate of Arts (AA)
b.
pendidikan tinggi 4
tahun yang menyediakan pendidikan strata 1 (S-1) disamping pendidikan
profesional (program diploma) level ini lazim disebut undergraduate tamatan
program S-1 diberi gelar Bachelor of Arts (BA) atau Bachelor
of Science (BS)
c.
universitas yang
biasanya terdiri dari berbagai fakultas yang menyediakan program-program
diploma, S-1, pascasarjana S-2 (master) dan kebanyakan menyediakan program
doktor S-3. para lulusan program s-2 diberi gelar Master of Arts (MA)
atau Master of Science (MS). Lulusan program Doctor (S-3)
diberi gelar Doctor of Philosphy (Ph.d) atau Doctor of
Education (Ed.D) dalam bidang-bidang tertentu seperti kedokteran,
hukum, teologi, bisnis. Pada level S-3 tersedia program-program spesialis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Sistem pemerintahan di Amerika
Serikat lebih kepada system desentralisasi.
2.
Amerika Serikat berpenduduk nomor tiga dunia ini (± 275 juta
jiwa) terdiri dari 50 negara bagian, dengan luas daerahnya ± 9,4 juta km2 , dan pada ekonomi Amerika Serikat mengikuti pola kapitalis dalam
arti usaha bebas.
3.
Filsafat pendidikan yang
digunakan di Amerika Serikat adalahTrancendentalisme dan
Pragmatisme.
4.
Tujuan sistem
pendidikan Amerika Serikat adalah ; untuk mencapai kemajuan dalam segala
bidang pada warga dan negaranya.
5.
Dalam bidang pendidikan agama,
Amerika adalah demokrasi yang melarang dan membebaskan semua pemeluk agama
untuk belajar dan mengembangkan ilmunya.
6.
Amerika adalah Negara yang
terus belajar dari pengalaman dan mengembangkan kemampuan terutama dalam bidang
pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan.
7.
Amerika memiliki
tahapan-tahapan dalam pendidikannya dari Elementary School, Junior High School dan High School sampai ke perguruan
tinggi. Begitu juga dalam tenaga pengajarnya, Amerika memiliki criteria khusus
dari SI, S2, Doctor dan seterusnya.
8.
Sumber pendanaan pendidikan di
Amerika, khususnya pendidikan dasar dan menengah, yang lebih dikenal
dengan PUBLIC SCHOOLS, berasal dari Anggaran Pemerintah Pusat (Federal),
Anggaran Pemerintah Negara Bagian dan Anggaran Pemerintah Daerah.
B. Saran
Demikianlah makalah ini diselesaikan, semoga dapat memberi manfaat yang
lebih kepada pembaca dan dapat memberikan pelajaran bagi dunia pendidikan di
Indonesia untuk lebih mau dan maju. Kelebihan dan kesempurnaan adalah hanyalah
Milik Tuhan semata. Jika ada kekurangan dan kesalahan itu dikarenakan
kekhilafan penyusun makalah ini. Untuk itu kiranya memberikan saran dan
kritikan yang membangun.
[1] Agustiar Syah Nur, Perbandingan
Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung, 2001), hlm.14.
[2] Abdur Rahman Assegaf, Internasionalisasi
Pendidikan, (Yogyakarta :
Gema Media, 2003), hlm. 223-225.
[5] http://muhlis.files.wordpress.com/2007/09/amerika-ri-bab02.pdf., diakses pada tanggal 20
April 2015.
[6] http://muhlis.files.wordpress.com/2007/09/amerika-ri-bab02.pdf., diakses pada tanggal 20
April 2015.
[8] Agustiar Syah Nur, Perbandingan
Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung, 2001), hlm.25.
Nama Mashadi, tinggal disemarang saya alumni pesantren Girikusuma Mranggen Demak pada tahun 2010 kemudian melanjutkan kuliah dipascasarjan uin walisongo semarang
Langganan:
Postingan (Atom)