ENAM PILAR IBADAH KEPADA ALLAH SWT
الحمد لله ربِّ العالمين
والْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقين ولا عُدْوانَ إلَّا عَلى الظَّالمِين أشهد أنْ لا إله
إلاالله وحده لا شريك له ربَّ الْعالمين وإلَهَ المُرْسلين وقَيُّوْمَ السَّمواتِ
والأَرَضِين وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوثُ بالكتابِ المُبين الفارِقِ
بَيْنَ الهُدى والضَّلالِ والْغَيِّ والرَّشادِ والشَّكِّ وَالْيَقِين والصَّلاةُ
والسَّلامُ عَلى حَبِيبِنا و شَفِيْعِنا مُحمَّدٍ سَيِّدِ المُرْسلين و إمامِ
المهتَدين و قائِدِ المجاهدين وعلى آله وصحبه أجمعين.
فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ
بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فقال الله تعالى في كتابه
الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ، يا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ
عَلَيْكُمْ رَقِيبًا . يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا .
معاشر المسلمين رحمكم الله
Pada kesempatan yang berbahagia ini ,patutlah kita semua mengucapkan
syukur kepada allah .karena pada saat ini kita semua dapat merasakan beberapa
kenikmatan ,diantaranya nikmat hidup yang dilengkapi dengan iman dan takwa
kepada allah .
Sebagai wujud dari rasa syukur kepada allah itu,tidak cukup kiranya
hanya dengan mengucapkan kalimat
alhamdulillah ,namun yang lebih penting adalah rasa syukur itu kita wujudkan
dalam berbakti ,berupa tindakan atau perbuatan yakni melaksanakan semua perintah
allah dan menjahui segala laranganya.
Oleh karena itu sebagai umat islam yang beriman ,marilah kita
senantiasa meningkatkan takwa kepada allah ,dalam arti selalu mawas diri untuk
mengerjakan perbuatan-perbuatan yang diperintah oleh allah dan menjahui segala
laranganya, sebab dengan takwa itu kita semua dapat menempuh jalan yang sukses,
baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Pada Khutbah Jumat kali ini, hal
yan terpenting didalam kehidupan ini adalah bagaimana seorang hamba menegakkan
peribadatannya kepada Allah SWT, ibadah yang sejati, ibadah yang
sebenar-benarnya ibadah. Sebagaimana Allah SWT berfirma dalam QS.Addzariyat : 56
$tBur àMø)n=yz
£`Ågø:$#
}§RM}$#ur wÎ)
Èbrßç7÷èuÏ9
Dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Menegakkan peribadatan ini, merupakan misi
dakwah para nabi dan para rasul, Sungguh Allah SWT telah mengutus pada setiap umat
seorang rasul agar supaya menyuruh umatnya beribadah kepada Allah SWT,Allah
SWT memuji para nabi dan para rasul dengan sifat-sifat penghambaan yang
mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT Seluruh nabi dan rasul dipuji
oleh Allah SWT dengan satu sifat yaitu sifat sebagai seorang hamba. Seperti
halnya Nabi kita baginda Muhammad SAW, Allah SWT menyebutnya dengan predikat
hamba diberbagai kedudukan penting, ketika Al-Qur’an diturunkan. beliau disebut
sebagai seorang hamba diberbagai ayat, dan Allah SWT perintah kepada Nabi
Muhammad SAW untuk menegakkan ibadah kepada Allah SWT, hingga akhir hayat.
Allah Berfirman (QS. Al-Hijr : 99)
ôç6ôã$#ur
y7/u
4Ó®Lym
y7uÏ?ù't
ÚúüÉ)uø9$#
ÇÒÒÈ
Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu
yang diyakini (ajal)
معاشر المسلمين رحمكم الله
Ibnul Qayyim r.a. beliau
menjelaskan Ada enam pilar ibadah kepada Allah SWT, yang hendaknya
dihadirkan saat seorang melakukan ibadah Sholat. Dan enam hal ini juga tidak
hanya terbatah didalam sholat saja, tetapi ini ada kaidah didalam semua
ibadah yang ditegakkan kepada Allah SWT
Pilar yang pertama dalam beribadah,
Bagisiapa yang ingin menegakkan ibadah kepada
Allah SWT, harusnya dihadirkan didalam dirinya suatu keikhlasan
kepada Allah SWT Dia harus ikhlas dalam melakukan setiap ibadahnya,
dia ikhlas menegakkan ibadah itu hanya untuk Allah SWT, bukan mengharapkan
sanjungan manusia, karena Allah SWT hanya menerima ibadah yang
ikhlas. Oleh karena itu, keikhlasan adalah tuntutan didalam setiap perkara,
didalam setiap ibadah kepada Allah SWT Apalagi itu adalah ibadah-ibadah
yang agung, seperti ; Dalam menuntut ilmu agama, Dalam berdakwah dijalan
Allah SWT. Karena itu keikhlasan harusnya dibawa dalam kemaslahatan
beribadah kepada Allah SWT, dalam segala hal.
Pilar yang kedua dalam beribadah,
Dia menghadirkan posisi kejujuran, dan
jenjang nasehat. Nasehat itu adalah seseorang yang mengikhlaskan
sesuatu pada hal yang dia maksudkan, dia bersungguh-sungguh
didalamnya, menegakkan kebaikan yang merupakan hal sesuatu itu,
inilah yang dikatakan sebagai nasehat. Maka bentuk nasehat didalam
suatu ibadah, hendaknya ada kejujuran didalam melakukan suatu ibadah
tersebut. Betul-betul ia mencurahkan segala kekuatannya, ia mengerahkan
segala perhatiannya didalam menyempurnakan ibadah itu kepada Allah SWT Apakah
itu didalam sholat, dia punya kesungguhan, bagaimana didalam sholat itu dia
sempurnakan dari sisi rukun-rukunnya, kewajiban-kewajibannya, dan dengan
sunnahnya. Dan dia memperhatikan kekhusukannya hanya kepada Allah SWT Maka ini
adalah posisi kejujuran dan kejujuran itu pasti akan membawa kebaikan bagi
seorang hamba. Karena itu, sebagai seorang hamba hendaklah selalu menjaga
kejujuran dan kesungguhan didalam menegakkan ibadah kepada Allah SWT
Pilar yang ketiga dalam beribadah,
Hendaklah seseorang meniru dan
mencontoh baginda Rasululla SAW pada setiap ibadah yang dilakukan.
Pelaksanaan dari ibadah tidak akan diterima kecuali dilakukan berdasarkan
tuntunan dan contoh dari Rasulullah SAW. Setiap ibadah haruslah dibangun diatas
petunjuk Rasulullah SAW, karena Agama kita ini adalah wahyu dari
Allah SWT, Agama kita bukanlah suatu adat-istiadat, dan bukan warisan
leluhur nenek moyang, dan bukan pula inspirasi dari pemikiran manusia,
tetapi Agama adalah wahyu yang datangnya dari Allah SWT melalui perantara
Rasulullah Muhammad SAW. Karena itu kewajiban seorang muslim dan muslimah dalam
menegakkan ibadah. Dan hendaknya ibadah tersebut dibangung diatas tuntunan
Rasulullah SAW.
Pilar yang keempat dalam beribadah,
Hendaklah dia menghadirkan ikhsan, Rasulullah
SAW mengajarkan kepada seorang hamba posisi yang tinggi didalam peribadatan
yaitu dia diposisi “ikhsan”, dan posisi ikhsan ada dua tingkatan ;
- ketika dia beribadah kepada Allah SWT, seakan-akan ia melihat Allah SWT dikarenakan rasa cinta didalam hatinya sangat besar kepada Allah SWT dan rasa takutnya (dalam mengingkari larangan Allah SWT) yang sangat dahsyat. Hal inilah yang menyebabkan ia sangat dekat kepada Allah SWT, dan ketika ia melakukan ibadah itu seakan-akan melihat Allah SWT
- jika engkau tidak mampu kepada jenjang yang ini maka Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya ; {” Kalu engkau tidak mampu (seakan-akan) melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah SWT Melihatmu “}. Seorang hamba akan menegakkan ibadah ketika dirinya merasa selalu diperhatikan oleh Allah SWT Sungguh tidak ada suatu hal yang kecil maupun yang besar kecuali Allah SWT mengetahui dan melihat perbuatannya.
Sungguh Allah SWT cinta pada orang-orang yang berbuat
ikhsan, dan Allah bersama pada orang-orang yang berbuat ikhsan tersebut.
Pilar yang kelima dalam beribadah,
Jenjang yang hendak dibangun oleh seorang
muslim adalah Bersyukur bahwasanya didalam setiap ia beribadah
hendaklah ditegakkan semata-mata itu merupakan Anugrah dari Allah SWT, maka dia
bersyukur terhadap Nikmat Allah SWT yang dapat menunjukkan kepadanya
jalan-jalan ibadah tersebut. Memperlihatkan kepadanya apa yang
mendekatkannya kepada Allah SWT, sehingga dia bersyukur hanya kepada Allah SWT Apabila
dihadirkan dalam setiap ibadah, tatkala ia sedang melakukan ibadah tersebut dia
merasa bahwa dirinya sebenarnya tidak memiliki apapun, tidak mempunyai apapun,
dan tidak ada daya upaya baginya kecuali hanya dari sisi Allah SWT Apapun
yang disedekahkan, apapun yang diserahkan, apapun yang dikorbankan itu hakikatnya
Anugrah pemberian dari sisi Allah SWT Bukan dari kemampuannya, bukan pula
dari kekuatannya, bukan pula dari kepandaiannya, dan bukan pula keutamaan yang
semata berasal dari dirinya, tapi itu adalah keutamaan yang semata -mata dari
Allah SWT
Pilar yang keenam dalam beribadah,
Hal Ini berlaku bagi seluruh ibadah lainnya,
yakni hendaklah dalam melakukan ibadah seorang hamba menghadirkan bahwa dia
(merasa) selalu kurang dalam melakukan ibadah. Sebab apapun
yang dilakukan seorang hamba dalam melakukan ibadah tersebut pasti ada
kekurangan, dimana dia sebagai seorang manusia yang pasti tak luput dari suatu
kekurangan. Maka perasaan pada dirinya karena telah melakukan kekurangan,
merasa banyak kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan. Dan hal itulah yang
akan menyebabkan ia merasa lebih terpacu lagi untuk menegakkan ibadah dan
melakukan ibadah-ibadah lainnya kepada Allah SWT
Dengan menghadirkan posisi “Selalu kurang didalam
beribadah”, maka tentunya ini akan menyebabkan dirinya semakin dekat dengan
Allah SWT Bukan malah seperti sebagian orang yang ketika dirinya melakukan
suatu ibadah, ia merasa dirinya telah berbuat jasa banyak dalam
ibadah tersebut. Dia merasa dirinya sudah berbuat sesuatu untuk islam dan kaum
muslimin lainnya, padahal ibadahnya tersebut belum tentu dinilai disisi Allah
SWT karena mungkin adanya faktor keikhlasannya yang berkurang atau hilang dari
seorang hamba tersebut.
Maka itulah Enam Pilar yang harus
dibangung oleh kita, pada saat kita melakukan ibadah kepada Allah
SWT, dalam meraih predikat yang Agung ini bagi seorang hamba Allah SWT
Semoga kita semua tergolong orang-orang
yang selalu beribadah kepada Allah SWT, sampai kematian datang menjemput
kita. Amin !
خطبة الثانية
اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ
وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ !
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْه عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri masukan komentar anda